Mohon tunggu...
Gunaris Gunaris
Gunaris Gunaris Mohon Tunggu... wiraswasta -

Staf Pengajar Pusdik Polri dan Sandi Yudha Kopassus, Dosen terbang di beberapa peguruan tinggi. CEO Otomasi Groups (PT. Otomasi Sukses Internasional)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mendeteksi Posisi Telepon Genggam saat Flight Mode dalam Kasus Hilangnya Pesawat Aviastar

4 Oktober 2015   09:46 Diperbarui: 6 Oktober 2015   13:20 1703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parameter kedua adalah CID, adalah nomor unik yang digunakan untuk identifikasi dari masing-masing BTS atau sektor dari BTS.
Lebih rinci lagi untuk memperkecil cakupan, ada namanya SIC (Sector ID), biasanya jika 0 adalah omnidirectional antenna dan 1~3 adalah identifikasi sektor dari antena trisector atau bisector.

Dalam UMTS, kadang agak sedikit rancu antara CID dan LCID, dimana LCID adalah concatenation dari RNC-ID (12 bit jika RNC dan 16 bit CID).

Nah, untuk lebih lanjut mengenai hal ini, rasanya tidak perlu dibahas termasuk tugas dari BSC dalam mengendalikan alokasi dari kanal radio, hasil kekuatan penerimaan sinyal, handover kontrol, dll.
Hanya nanti jika sudah ditemukan LAC dan CID, rata-rata untuk titik lokasi sebuah pesawat dengan kerapatan BTS diperkirakan 3-5 km akan mudah ditemukan menggunakan bantuan helikopter.

Beda sedikit jika pencarian TO adalah manusia yang kecil dan biasanya bersembunyi, maka kekuatan sinyal, heading, neighborhood, moving dan irisan sebagai parameter sekunder akan sangat membantu untuk memperkecil cakupan pencarian -smile-

Contoh, saat sekarang saya sedang ada kegiatan IKA-ITS di Surabaya.
Data yang didapat adalah MCC 510, MNC 11
GSM: LAC 25711 dan CID 61707, RSSI -87 dBM.
UMTS: LAC 35429, CID 20331215, RSSI -87 dBM. 

Dalam mode UMTS, banyak sekali terjadi handover, tercatat 20331212, 20331215, 20337864 dan pada GSM 61707, 57160, dll.
Dalam sistem software dan penomoran yang saya buat sendiri, memungkinkan membuat irisan lebih kecil dengan dibantu oleh BTS tetangga dan kekuatan sinyal.

MCC 510 adalah Indonesia, MNC 11 adalah kartu XL.
Ketika nilai LAC yang diperoleh antara GSM dan UMTS berbeda, artinya  BTS dimana pada grup LAC 25711 pada BTS 61707 kemungkinan besar tidak melayani radio UMTS.
Atau bisa jadi satu BTS dengan ID 20331215 pada grup BTS 35429 yang melayani UMTS lebih dekat dibandingkan GSM.
Atau sebenarnya hanya satu BTS tetapi ada pemilahan grup.
Ada banyak kemungkinan lain lagi.

Hanya saja, metodologi ini tidak berlaku jika anda menggunakan kartu Telemor dan Timor Telecom di Timor Leste.
Kenapa? Nanti akan saya bahas detail pada lain kesempatan.
Yang pasti, saya adalah orang pertama di dunia yang mempunyai database LAC dan CID sangat lengkap dengan survei langsung, mencatat satu persatu posisi dari BTS dimana google juga belum rilis data, saat diminta tolong oleh Kepala Kepolisian Timor Leste (PNTL) dalam mencari TO Mauruk.

Kembali lagi ke Aviastar.
Jika sinyal hp mati, metodologi apa yang digunakan untuk melacak?
Bukannya sinyal tidak teregister ke BTS manapun?
Bisa jadi ada metodologi kamuflase seperti yang sering saya gunakan jika tidak mau diketahui posisi dengan bantuan tethering atau modem, tetapi rasanya tidak mungkin karena pihak Aviastar memberikan informasi bahwa ini adalah nomer telepon genggam pada piranti/device/gadget pilot, bukan nomor telepon genggam orang lain atau nomer pada piranti lain.
Dan juga untuk tujuan apa seorang pilot melakukan kamuflase?
Satu lagi, ada berapa banyak nomer telepon genggam yang dipakai pilot?
Sampai disini saya juga gagal paham.

Pertanyaan penting lainnya, jalur resmi apa yang digunakan pihak Aviastar dalam menemukan LAC dan CID?
Saat ini di Indonesia yang ada hanya kepolisian, TNI, BIN, KPK dan kejaksaan lewat jalur operator.
Nah, jika jalur resmi adalah kepolisian atau Basarnas, maka seharusnya yang memberikan rilis publik adalah pihak kepolisian atau Basarnas, bukan dari pihak lain.
Mungkin ada jalur mummy -yang tidak perlu dibahas disini- dan tidak semua orang atau instansi mempunyai akses bahkan semua instansi di Indonesia juga belum tentu punya.

Karena pernyataan “Pihak Aviastar menyebut pesawat yang hilang kontak terlacak keberadaannya berkat HP pribadi pilot.” ini adalah pernyataan yang sudah mengarah kepada kesimpulan ditemukannya titik pesawat jatuh.
Saya hanya khawatir akan menjadi bumerang yang kapan saja bisa menyerang diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun