Mohon tunggu...
Gunawan M IKhsan
Gunawan M IKhsan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I'm 54 years old , hard working fullresponsibility,activist but moderate and easy going

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Munculnya Jiwa Kesatria dari Pemimpin Bangsa

12 Januari 2015   17:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:18 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada setiap jiwa manusia sebetulnya telah melekat pada setiap individu sesuatu yang tidak terpisahkan dengan watak,jiwa dan pebuatan mulia, namun tidak semua individu tersebut muncul dengan sendirinya dan kesadaran pribadi, terkecuali hal tersebut di tanamkan oleh lingkungan keadaan serta moral dari suatu keluarga, suku, kelompok atau bangsa tertentu yang memang sudah tertanam sejak lahir, tapi ada pula yang didapat dari belajar, tapi kebanyakan adalah hasil interaksi sosial yang memaksa bahkan ada yang kadang harus dipakasa, adapun hal yang penulis maksud adalah jiwa "ksatrya" atau memiliki jiwa besar keluar dari hati nurani merasa bersalah apabila terjadi sesuatu kejadian di bawah lingkup tanggungjawabnya, dan berakibat kerugian besar baik material maupun jiwa terhadap umum/khalayak ramai/orang banyak apalagi menimpa multi bangsa yang menjadi korban.

Sebagaimana kita ketahui jiwa tersebut masih merupakan barang langka mungkin yang secara terbuka kita ketahui bersama salah satunya adalah bangsa Jepang/pejabatnya bila terjadi hal tersebut diatas, tanpa didesak tanpa dipaksa, tanpa sidang khusus, sebagai rasa tanggungjawab apa yang terjadi langsung mengadakan "HARAKIRI" mesti hal tersebut belum terbukti mengapa terjadi,dan siapa yang salah, dalam hal ini memang masih perlu kita bicarakan lebih jaug dan mendalam, apakah hal tersebut sesuai dengan budaya dan juga secara hukum positif di Indonesia, dan penulis juga tidak ingin mendorong dan memprovokasi yang menurut penulis sendiri adalah hal yang "konyol" bila dilihat dengan budaya bangsa kita.

Berkenaan dengan kejadian Airasia QZ.8501, yag telah terjadi selam 2 minggu, penulis sekali lagi tidak ingin berkaca atau apa yang dilakukan pejabat di negara Jepang dilakukan pula oleh pejabat kita, hanya kita ketahui dan mendengar bersama, apa yang muncul di publik, baik media cetak,elektronik dan dunia maya, begitu komentar dari mulai pejabat sampai masyarakat yang simpang siur dengan bahasa bebas dan vulgar, bahkan saling tuding saling lempar siapa yang salah dan siapa yang paling benar ?, bahkan yang sangat memprihatinkan adalah komentar pejabat KEMENHUB yang VULGAR dalam memilih kosa kata yang tepat, misdalnya >"AA TERBANG TANPA IZIN"...."AA TERBANG SILUMAN"< yang akhirnya masyarakat menjadi bingung yang akhirnya komentar masyarakat juga komentar sekenanya asal bunyi, asal kritik,asal kecam, tidak ketinggalan dari warga negara tetangga (Hongkong) menghujat bukan ke instansi tapi tertuju ke NKRI.

Ternyata dari DEBAT KUSIR beberapa sumber termasuk dari pengambil kebijakan ada klue yang bisa ditangkap orang yang agak waras (ga ikut-2an bingung) bahwa AA sebetulnya punya izin slot 7 hari dan yang terdahulu memang DoO 1,3,5,(7 Minggu) namun sudah direvisi menjadi 1,2,4,6....(mohon dikoreksi kalau salah)....Nach dengan demikian alangkah baik dan seyogya nya sejak awal hal ini yang di buat PERNYATAAN oleh pejabat KEMENHUB, misalnya >"AA MEKAKUKAN KESLAHAN,KARENA MASIH MENGGUNAKAN IZIN TERBANG LAMA YANG DI BERIKAN DoO 1,3,5,7..PADAHAL SUDAH DI REVISI MENJADI 1.2.4.6"< dengan demikian sejak awal bahwa dunia penerbangan yang di wakili AA adalah liar dari peraturan meski tanpa izin bisa terbang semau sendiri ???? (ini khan pernyataan aneh???)

Setelah 2 minggu berlalau bapak Presiden sewaktu di Bandara Juanada Surabaya kemarin di tanya wartawan, keluarlah kata-2 yang kita tunggu, >"BANYAK TERJADI KESALAHAN DAN TERUTAMA ADALAH PEMERINTAH YANG SALAH"< ditambah oleh MENHUB tadi malam wawancara di TV swasta dengan judul Ingnasius Johan bicara , beliau mengatakan, bahwa >"Kemenhub bagaimanapun bersalah, makanya harus segeraa di benahi"<  ......Alhamdulillah dalam hati saya dan mungkin juga khalayak ramia menunggu inilah yang kita harapakan bersama, PERNYATAAN TSB TIDAK LAH MENGURANGI GENHSI DAN PRESTISE TAPI ,MERUPAKAN JIWA KESATRIA DARI SEORANG PEMIMPIN (maaf 2 orang RI 1 dan KEMENHUB 1) ....dengan pernyataan dan tekad untuk mengadakan perbaikan..mari kita dukung sebagai anak bangsa apa yang kita bisa berikan dan lakukan !!! di mulai dari diri sendiri...berhenti saling menuding dan menyalahkan, kita tutup adu argumentasi kita satukan dalam realisasi.

NB.: BRAVO KEPADA TEAM GABUNGAN BASARNAS,KNKT,TNI,POLRI,BPPT DAN SELURUH RELAWAN, DENGAN DITEMUKAN/DIKETAHUI POSISI  KOTAK MISTERI (BLACK BOX),SERTA SEGERA BISA EVAKUASI SELURUH KORBAN YANG TERSISA..hanya do'a kami menyertai anda...Amin

(Menurut Ka Basarnas Marsdya FHB Soelistyo pada pk.07.11 baru berhasil mengangkat FDR)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun