[caption caption="Sumber foto : Kompas.com"][/caption]BERITA soal Setya Novanto, Ketua DPR-RI mendadak diperbincangkan publik, lantaran orang nomor satu di gedung Parlemen itu, mencatut nama Presiden Jokowi dan Wapres JK untuk meminta jatah di perusahaan tambang PT freeport sebesar 20%.
Kendati masih diduga, dan belum tentu benar. Opini publik seakan menuduh Setnov lah (Setya Novanto) orang dibalik pencatutan nama Jokowi-JK, mudah-mudahan salah. Tapi, dilaman kompas.com muncul transkrip pembicaraan Setnov ( Baca : Cuplikan Rekaman diduga Setya Novanto dengan Petinggi Freeport) Berarti hampir benar?
Ikhwal ini pun kemudian membuat meme 'Papa minta saham' mencuat dilaman social media. Bahkan, Presiden Joko Widodo kepada media Rabu (18/11/2015) menyinggung itu. Singgungan Presiden menjadi komoditi bagi media massa untuk segera menayangkan dilaman headline dan menghiasi berbagai running text televisi, Jokowi titik dua : "Mama Minta Pulsa eh... papa minta saham".
Siapa sih Setya? Setya Novanto lahir di Bandung 1955 silam, dikenal sebagai juragan Minyak. Data dari wikipedia menyebutkan Setya sukses mengelolah SPBU milik teman Ayahnya didaerah Cikokol - Tanggerang. Setya, kata laman wikipedia, kesuksesan itu, akhirnya menjadi pimpinan di 11 perusahaan sejak tahun 1987 hingga hari ini (2015)
Setya, baru masuk ke Politik dan bergabung dengan Golkar pada tahun 1999. Dia langsung masuk ke Parlemen, terhitung sudah 4 periode menjadi wakil rakyat. Berarti, Setya sudah 20 tahun menghabiskan hidupnya di Gedung Rakyat.
"Luar biasa pengalaman Setya, mungkin dia juga tahu seluk beluk hingga jalan tikus di gedung DPR dan mungkin, pegawai terlama di DPR itu siapa? pun tahu, mungkin....."
Jika dihitung-hitung berdasarkan perkiraan gaji pokok Anggota DPR sekitar Rp15juta/bulan (belum ditambah tunjangan), mungkin hari ini Rupiah yang dikumpulkan Setya 'buannyyakk... tenan' barangkali juga sudah disulap menjadi dolar 'belum ngerti kalo itu'. Lantas apalagi yang diminta? Entahlah......
Meski 20 tahun menjadi wakil Rakyat, nama Setya Novanto baru dikenal Publik setelahnya menjabat sebagai ketua DPR-RI pada tanggal 2 oktober 2014. Ini artinya, baru 1 tahun belakangan ini pak Setnov terkenal. "bukan soal prestasi, justeru karena masalah"
Setya terbilang sukses menjadi pimpinan DPR, setelah dimasak, di dapur Koalisi Merah Putih (KMP). kendati sempat adanya polemik, keunggulan jumlah suara KMP, mudah bagi Setya menjadi ketua DPR-RI didampingi Fahri Hamzah dan Fadli zon (tidak terlibat, tapi pinjam nama).
Hari ini, justru berbeda, orang yang sudah 20 tahun dan berpengalaman menjadi wakil Rakyat justru mendapat masalah. Ibaratnya "Dia gali lubang sendiri, dan tertutup tanah galiannya sendiri"
Tapi. Kelihatanya, Setya, santai.....santai saja! Padahal ribuan Rakyat tengah menuduh dia. "Apalagi pembencinya, jelas akan ngompor-ngompori media; copot setya..copot setya!
kendati mendapat tekanan, Setya, tetap dalam posisi bertahan, hanya menjawab "Kalau bikin gaduh, ya saya minta maaf," Kata Setya kepada media Rabu (18/11/2015). "Lha ini sudah gaduh kok baru ujug minta maaf"....setya....setya...atau setia.
Setya juga memaksa saya harus menulis di kompasiana, (padahal baru belajar menulis), bukannya saya jengkal dengan Setya, tidak! Tapi tidak habis pikir, politisi yang sudah tua di DPR itu tidak berusaha bijak,
Seandainya Setya berucap begini : "Saya atas Nama bla..bla.. memilih mundur sementara sebagai Ketua DPR-RI, sampai kasus saya ini benar-benar clear, supaya rakyat tidak menuduh saya lebih jauh" atau entahlah bahasa apa yang keren...
Nah, Mungkin lebih elegan sebagai ketua DPR, begitu... Karna memang Pak Setnov dihadapkan dengan pilihan bijaksana. Pilihan yang bisa mengajarkan bangsa ini harus bersikap bijak ketika berhadapan dengan masalah apalagi berhadapan dengan orang nomor 1 di Negeri ini. Brarti, pak Setnov secara tidak langsung sudah mengajari kita cara menghadapi masalah, mudah-mudahan mendapatkan pahala....
Sebab, Rakyat Indonesia itu tidak suka kucing-kucingan, Mungkin pak Setnov taulah karakter Rakyat. Rakyat lebih suka seorang publik figur yang bijak. "Bukannya bertahan, tapi akhirnya hancur" Mending selamatkan dulu lembaganya pak, jika banyak tuduhan begitu, biarkan personal pak Setnov saja yang hadapi, jangan pakai embel-embel DPR. Kasian.... (dalam hati, apa saya harus panggil pak Andi Malaranggeng ngajari pak Setnov Bijak, karna sya anggap orang paling bijak di Indonesia ini Andi Malaranggeng)
Mungkin begitu dulu sementara., karna sudah 2 jam saya menghadap kompasiana memikirkan tulisan untuk pak Setya.Mudah-mudahan ada berita Pak Setnov Mundur.
Akhirnya Wassalam..
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H