Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Harus Waspada Ingin "Dibenturkan" dengan SARA

1 Maret 2018   06:00 Diperbarui: 1 Maret 2018   07:14 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi ini akan merugikan Gerindra yang kemungkinan tidak sadar dimanfaatkan. Ideologi partainya lama-lama bisa tidak nasionalis lagi. Bisa-bisa Gerindra akan berubah menjadi partai yang berideologi agama.

Gerindra akan menjadi partai abu-abu di ini menjadi warning Gerindra pada pemilu yang akan datang tidak akan mendapatkan suara dari kaum agamis dan ditinggal kaum nasionalis. Bisa-bisa perolehan suara Gerindra akan jeblok di pemilu 2019 nanti.

Gerindra dengan Prabowo seharusnya masih bisa bekerja sama dengan PDIP jika pak Prabowo mau menurunkan egonya dengan menjadi cawapres di pilpres 2019 berpasangan dengan Jokowi.

Daripada seumur hidup jadi capres kan masih mending jadi wapres seperti pak JK yang sudah 2 kali jadi wapres.

Jika memang pak Prabowo mengutamakan kepentingan anak bangsa dan membangun negeri bukan untuk membangun kekuasaan pribadi maka tak ada yang tak mungkin dalam politik.

Jargon politik tak ada musuh abadi dan tak ada kawan abadi itu memang benar. Bisa saja PDIP juga berangkulan dengan partai Islam.

Who knows 2019 nanti ditentukan oleh suara ke-14 partai yang akan bertanding di pemilu memperebutkan suara rakyat. Jika rakyat belum melek politik negeri ini selamanya akan terpuruk. Karena ganti pemimpin dan partai yang berkuasa akan ganti pula kebijakannya. Jika beruntung akan mensejahterakan rakyat jika salah pilih akan membuat rakyat tambah melarat.

Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun