Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kompasiana Baru Kapan Selesai?

9 Oktober 2015   08:13 Diperbarui: 9 Oktober 2015   08:38 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sudah lebih 5 bulan sejak peluncuran Kompasiana dengan wajah baru yang kelihatan lebih ringan namun banyak fasilitas yang mendukung slogan Kompasana "Share and Connecting" tak kunjung selesai. Betapa tidak, sampai artikel ini diturunkan Kompasiana baru belum bisa untuk kirim-kiriman inbox, belum ada aktifitas yang memberitahu artikel baru dari teman-teman yang ada di freandlist dan juga tak ada pemberitahuan siapa-siapa yang mengkomentari artikel kita di dashboard seperti pada kompasiana lama dulu.

Kompasiana baru seharusnya menambah fasilitas bukan malah mengurangi. Seperti media sosial facebook fasilitas yang sudah ada dipertahankan dan kinerjanya diperbaiki dan fasilitas baru menyusul satu persatu, sehingga selalu ada saja yang baru. Hal ini membuat pengguna seakan terus penasaran dan betah berlama-lama di facebook.

Memang sih tak layak membandingkan Kompasiana dengan facebook. Tapi sebagai gambaran dan perbandingan tak salah jika meniru yang baik dan yang telah berhasil. Mencontoh atau meneladani sesuatu yang baik dan maju itu akan memotivasi sehingga kedepannya Kompasiana semakin baik lagi.

Mengingat waktu yang terus berjalan, kelihatan Kompasiana masih jalan di tempat. Malahan bisa dikatakan mundur kebelakang. Kompasiana memang kelihatan wah dari sisi tampilan namun di dalamnya masih plong kosong melompong karena fasilitas share and connectionnya belum ada.

Seharusnya ini menjadi cambuk bagi  founding fahter Kompasiana yaitu Kang Pepih Nugraha untuk segera melecut tim IT segera merealisasikan kerja-kerja mereka sesuai dengan yang mereka janjikan. Jangan sampai nanti Kompasiana menjadi rumah kosong yang ditinggalkan para penghuninya karena ketiadaan fasilitas share and connecting yang menjadi fasilitas utama dari suatu media sosial.

Jika Kompasiana ingin mensejajarkan diri dan bisa menjadi embrio media sosial asli buatan anak bangsa maka tak ada kata lain selain segera menyelesaikan pekerjaan yang terlihat terbengkalai.

Semoga saja....

 

Salam Kompasaiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun