Tanggapan: kalau ditanya kenapa Rhoma Irama mendirikan Partai Islam yang tahu jawabannya pastilah Rhoma Irama sendiri. Kalau kita sih cuma menduga-duga. Bisa saja Rhoma masih penasaran ingin menjadi presiden.
Selanjutnya untuk kelima point kedua yang ditulis oleh bapak Musni terkait masa depan partai Islam saya akan menanggapinya sebagai berikut:
Bapak Musni menulis: Pertama, rakyat Indonesia adalah masyarakat yang paternalistik. Figur atau tokoh masih sangat memengaruhi rakyat dalam memilih partai politik dalam pemilu. Semua partai politik baru yang memperoleh dukungan signifikan dari publik dalam pemilu, tidak terlepas dari pengaruh tokoh di dalam partai politik. Partai Idaman mempunyai tokoh yaitu raja dangdut Rhoma Irama.
Tanggapan: memang benar rakyat Indonesia masih bersifat paternalistik dan mencari figur dalam parpol dan itu perlu karena yang bisa dinilai hanya figurnya, kalau parpol visi misinya pasti baik semua hanya oknum-oknumnya yang tidak baik seperti suka kawin cerai, suka korupsi, dan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Jadi kalau dalam parpol figurnya saja sudah tidak baik maka akan ditinggalkan pemilihnya.
Â
Bapak Musni menulis: Kedua, partai Idaman lebih mudah menjualnya ke publik karena Rhoma Irama sebagai ketua umum dan figur sentral dari partai Idaman sudah dikenal luas rakyat Indonesia di semua lapisan.
Tanggapan: kalau bapak Musni menulis partai Idaman lebih mudah menjual ke publik belum terbukti karena pemilu saja belum dan partai itu baru didirikan. Pemilu 2019 nanti yang akan membuktikan atau verifikasi KPU nanti yang membuktikan apakah Parpol idaman bisa ikut pemilu atau tidak. Walau Rhoma dikenal luas dia hanya dikenal dikalangan pecinta dangdut angkatan 70-90 an saja. Untuk angkatan muda dan pemilih pemula pastinya tidak begitu mengenal Rhoma.
Bapak musni menulis:Â Ketiga, Rhoma Irama dan Partai Idaman yang dipimpinnya belum mempunyai dosa sosial, dosa politik dan dosa hukum terhadap rakyat, bangsa dan negara ini.
Tanggapan: Walau idaman belum punya dosa tapi tokoh sentral yaitu Rhoma karena dirinya suka poligami yang dibenci oleh ibu-ibu di negeri ini. Belum lagi Rhoma sering menebar ucapan SARA yang menjadi bumerang untuk dirinya sendiri.
Bapak Musni menulis: Keempat, rakyat lebih suka yang baru daripada yang lama. Termasuk lebih disukai partai politik baru daripada partai politik yang lama.
Tanggapan: memang benar rakyat suka yang baru tapi tergantung yang baru itu bagaimana bentuknya kalau isinya sama hanya ganti baju baru saja pasti rakyat akan menilai lebih baik yang lama. Apalagi rakyat sudah pintar dan tahu yang baru itu cuma namanya saja sedangkan orangnya ya orang-orang lama juga.
 Bapak Musni menulis: Kelima, semua partai politik termasuk partai Islam sedang tidak disukai publik. Sebabnya janji politik calon legislatif dan partai Politik tidak pernah dilaksanakan.
Tanggapan: Nah terulang lagi bapak Musni mencoba menggeneralisir dengan kata semua. Hal ini tidak berlaku bagi para kaum fanatik. Kader PKS dan simpatisannya akan mati-matian mencintai PKS apapun yang terjadi. Bagi yang kecewa dengan PKS akan mencari partai islam yang lain misalnya PKB yang punya basis umat NU dan PPP yang punya basis umat Muhammadiyah. Sedangkan Idaman hanya partai baru yang berharap basis umat pecinta dangdut.