[caption id="attachment_408826" align="aligncenter" width="549" caption="Memjonru Jokowi / FP Jonru"][/caption]
Menjonru adalah pekerjaan sehari-hari yang dilakukan oleh seorang Jonru yang  bernama asli Jonriah Ukur Ginting. Sudah mahfum di negeri ini di jaman reformasi tanpa batas menjadikan seseorang menjelek-jelekan Presiden di negara tempat dia mencari nafkah menjadi hal yang biasa-biasa saja.
Fanspage Jonru di Facebook adalah "surga" bagi para hater Jokowi dimana tempat mereka sehari-hari nya menjonru Jokowi yang  selalu berisi "pelecehan" kepada presiden Jokowi. Berdalih sebagai kritikan tak satupun bentuk status dan  tulisannya menggambarkan sebagai kritikan yang membangun.
Baru-baru ini dia memposting sebuah gambar koran berbahasa Inggris yang dia sebutkan berasal dari korannya "The Wall Street Journal". Padahal gambar koran itu berasal dari Thejakartaglobe yang notabene adalah koran Indonesia dan ditulis oleh orang Indonesia sendiri yaitu Markus Junianto Sihaloho.
Para pengikutnya langsung saja mempercayai dan ikut-ikutan memshare hasil jonruannya itu. Mereka percaya bahwa itu memang dari The Wall Street Journal dan mereka merasa malu karena presiden Jokowi di ejek dunia Internasional. Padahal yang dikatakan jonru itu hanyalah fitnah dan hoax. Yang sebenarnya gambar koran itu ditulis oleh si Markus di harian Thejakartaglobe yang notabene adalah koran Indonesia berbahasa Inggris yang terbit di Jakarta.
Dengan adanya fitnah dan hoax yang dikeluarkan jonru ini bisa saja pemerintah bertindak memblokir fanspage jonru dan menjatuhkan sanksi UU TE atas pencemaran nama baik. Dalam hal ini merupakan kasus yang serius. Apalagi The Wall Street Journal sama sekali tak pernah merilis artikel seperti itu.
Cara-cara fitnah ini terus saja dilancarkan dari mulai pilgub DKI saat Jokowi mencalonkan diri sampai beliau jadi presiden juga tetap difitnah oleh orang-orang yang terus saja membenci pak Jokowi. Ini menunjukkan bahwa pembodohan publik secara masif sedang terjadi di negeri ini. Rakyat yang termakan fitnah biasanya mudah emosi. Jika rakyat emosi bisa saja terjadi tindakan anarki dan chaos.
Dari analisa saya nantinya fitnah-fitnah ini akan menjadi bom waktu yang membahayakan pemerintahan Jokowi, jika BIN, TNI dan aparat keamanan tidak bertindak cepat terhadap para penyebar fitnah. Bisa-bisa keadaan chaos benar-benar terjadi dan inilah yang diinginkan oleh para hater Jokowi sebagai alasan untuk melengserkan presiden Jokowi.
Sebagai pendukung Jokowi tentunya hanya bisa sebatas meluruskan fitnah yang mereka lakukan dengan melakukan counter melalui tulisan. Misalnya artikel saya selalu mengcounter fitnah yang mereka sebarkan. Saya sengaja mencari sumber gambar koran itu apakah benar dari The Wall Street Journal dan ternyata tidak benar.
Ternyata gambar dari koran itu berasal dari Jakartaglobe seperti yang telah saya katakan tadi. Artikel itu ada di halaman 6 dan bisa dibaca jelas di sini beserta penulisnya yaitu juga orang Indonesia Markus Junianto Sihaloho. Jadi tak benar dunia international ikut-ikutan menjonru pak Jokowi.
Salam Cerdas Indonesiaku.
Rujukan:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H