Pada dasarnya kita ini semua adalah perantau. Dari buku sejarah yang saya baca waktu SD dan SMP dulu, saya ketahui bahwa bangsa Indonesia adalah perantau dari Yunan Cina Selatan. Mereka sukses hidup di Indonesia dan membentuk kerajaan-kerajaan sampai akhirnya menjadi kerajaan besar seperti Sriwijaya dan Majapahit. Bahkan Majapahit mampu menguasai hampir seluruh Nusantara sampai ke negeri Syam atau Srilanka sekarang.
Seiring berjalannya waktu karena terpisah oleh pulau-pulau di nusantara maka timbullah suku-suku yang beraneka ragam di Indonesia. Asalnya mereka semua adalah perantau. Maka tak heran kalau di Indonesia ini penduduknya bercampur baur di seluruh daerah ada suku-suku dari bermacam daerah yang berbeda-beda.
Apalagi sejak Belanda menerapkan sistem "tanam paksa" yang memaksa penduduk pulau Jawa yang notabene bersuku Jawa dikirim ke pulau-pulau lain seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan hampir seluruh kepulauan di indonesia ada suku Jawa.
Suku Jawa yang terkenal ulet dan pekerja keras. Tahan bekerja di hutan membuka lahan pertanian sangat disukai untuk bekerja diperkebunan-perkebunan milik Belanda dulunya dan sampai sekarang juga masih bekerja di perkebunan PTP baik milik Pemerintah maupun milik swasta ataupun perusahan asing.
Untuk membuka lahan orang Jawa memang "jagonya". Mereka tak takut dengan binatang buas yang ada dihutan. Para pekerja keras ini akhirnya membuka lahan untuk pertanian mereka dan bisa menjadi petani yang sukses di daerah lain. Tapi sayangnya setelah sukses mereka lupa untuk menyekolahkan anak mereka tinggi-tinggi karena merasa tanahnya yang lebar bisa untuk bekal anak-anaknya nanti. namun perubahan iklim politik dan otonomi daerah yang membuat mereka banyak terusir seperti kejadian di Aceh dan di Kalimantan. Tapi itu dulu jaman kakek-kakek saya. Sekarang tidak mereka sudah sadar bahwa pendidikkan itu sangat perlu.
Baiklah kembali ke topik pembahasan. Apa saja sih yang membuat orang Jawa itu sukses di perantauan? Ternyata perantau dari Jawa sering sukses di daerah lain karena mereka menjalankan hal-hal sebagai berikut:
1. Bekerja keras dan Ulet
Kunci sukses memang pada keuletan dan kerja keras, siapapun dia bukan hanya orang Jawa. Jika mau ulet bekerja maka akan sukses baik dalam perantauan maupun ditempat asal.
2. Tidak Memilih-milih Pekerjaan
Kelebihan lain lagi bagi orang Jawa yang merantau tidak memilih-milih pekerjaan. Mereka sanggup mengerjakan pekerjaan yang berat seperti pada proyek pembukaan lahan hutan, proyek pembangunan jalan dan juga pembangunan gedung. Maka kita lihat banyak pekerja yang berasal dari Jawa yang mengerjakan pekerjaan itu di perantauan baik di dalam negeri maupun di luar negeri sebagai TKI.
3. Tidak Pernah Mengeluh dan Tidak Suka Memberontak
Ini juga sikap yang disukai oleh para majikan yang mengerjakan mereka. Para perantau dari Jawa ini jarang mengeluh akan pekerjaannya. Jarang protes apalagi memberontak. Kadang dibayar murah atau gaji ditunda berbulan-bulan masih sabar. Tapi semua itu ada batasnya jangan sampai mereka terlalu ditindas atau dizolimi. Semut saja jika terpijak akan menggigit.
4. Ramah dan Sopan dan hidup berdampingan dengan penduduk setempat
Pendatang atau perantau dari Jawa jarang yang bermasalah dengan penduduk setempat. Mereka bisa hidup berdampingan dengan damai. Sikap ramah dan sopan santun orang Jawa pantas diacungi jempol. Hal ini bukan karena penulis juga orang Jawa ya, hehe. Orang Jawa mudah bergaul dengan siapa saja di daerah manapun juga dan disenangi karena lemah lembut dan sopan santunnya itu.
5. Tidak pernah membuat onar dan kerusuhan
Keunggulan lain adalah mereka tidak pernah bikin rusuh atau keonaran. Karena sifatnya yang sabar dan "nrimo". makanya jarang terjadi pergesekan atau pertentangan antar sesama mereka sendiri atau juga dengan penduduk setempat.
6. Selalu guyub dan akur dengan sesama perantau
Sesama perantau mereka sangat guyub alias akur. Bahkan mereka mengikrarkan diri menjadi saudara walau tak satu ayah dan ibu. Kadang jika mereka merantau dalam perjalanan yang sama dalam satu kapal, maka mereka mengikat tali persaudaran "sekapal". Dalam pekerjaan dan juga usaha mereka juga jarang terjadi saling iri atau saling menjegal bisnis dan usaha sesama perantau.
7. Hemat dan gemar menabung
Siapapun harus hidup hemat dan menabung jika merantau. Karena merantau bertujuan untuk mencari penghidupan untuk keluarga yang ditinggalkan atau untuk bekal dimasa tua saat tak sanggup merantau atau untuk bekal kembali ke kampung halaman. Para perantau ini rela makan apa adanya dari hasil tanaman mereka sendiri yang penting ada nasi lauk garam atau ikan asin pun jadi. Maka jadilah mereka bisa sukses di perantauan.
8. Mengembangkan kesenian dan kuliner daerah asal di perantauan sebagai obat rindu kepada keluarga
Para perantau pastilah rindu dengan kampung halamannya. Sebagai obat rindu para perantau ini berkumpul dan mengembangkan kesenian di daerahnya di tempat perantauan. Sebagai hiburan untuk mengenang kampung halaman. Tak heran kesenian Jawa tersebar di seluruh Nusantara bahkan di Malaysia, apalagi di Suriname yang penduduknya banyak berasal dari Jawa. Ini jugalah yang membuat kesenian daerah Jawa menjadi tersebar dan lestari. Seperti ketoprak,Ludruk, Sendratari, Wayang kulit, Wayang Orang, kuda Lumping, Reog dan lain-lain. Demikian juga dengan makanan khas (kuliner) daerah jawa juga dilestarikan dan dibuat untuk meyesuaikan lidah agar betah diperantauan. Tak heran hampir di semua daerah di Nusantara yang ada orang Jawa pasti ada makanan dan keseniannya juga ikut dilestarikan.
Demikianlah sekelumit tips dan sifat perantau dari Jawa yang tersebar di seluruh Indonesia dan juga di luar negeri. Semoga bisa memberi gambaran kepada kita bahwa merantau perlu kerja keras keuletan dan juga tenggang rasa serta sabar menghadapi segala tantangan dan rintangan di perantauan.
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H