Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jokowi Pendendam?

2 April 2015   00:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:39 1573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Presiden Joko Widodo didampingi istrinya, Iriana keluar dari pesawat kepresidenan setibanya di bandara internasional Brisbane, Jumat (14/11/2014), untuk menghadiri KTT G-20 / AFP Foto"][/caption] Hati-hati saya ingatkan kepada mereka-mereka yang dulunya menghina dan memfitnah Pak Jokowi. Bukan Pak Jokowi yang membalas tapi itu balasan dari perbuatan mereka sendiri. Ingat pepatah mengatakan siapa yang menabur dia akan menuai. Jadi sangat salah jika ada yang menuduh Pak Jokowi pendendam. Pak Jokowi bukan tipe yang mendendam atau membalas perbuatan orang-orang yang dulu dan sampai sekarang juga terus melecehkannya. Kalau Pak Jokowi mau membalas semua lawan politik yang dulu memusuhi beliau sangat gampang sekali. Tak perlu waktu lama untuk memberangus orang-orang yang maaf "congor"-nya selalu menjelek-jelekan Pak Jokowi. Ada sebagian orang yang mengatakan Pak Jokowi sedang melakukan aksi pembersihan orang-orang SBY di pemerintahannya. Ada juga yang menuduh Pak Jokoowi sedang "menyisir" orang-orang PKS yang bercokol di kementerian di Kabinet Kerja yang dipimpinnya. Sebenarnya itu hanya sebuah tuduhan karena ketakutan sendiri. Biasalah kalau kita di lingkungan kantor atau di lingkungan desa saja contohnya kalau dulu kita gak mendukung kepala desa yang menang sekarang pastinya ada perasaan ketakutan dan bakalan disingkirkan. Padahal ketakutan itulah yang menjerumuskan seseorang itu akhirnya berbuat yang aneh-aneh sehingga dia benar-benar disingkirkan. Seperti isu yang berkembang sekarang bahwa di era Jokowi banyak pemberedelan media Islam yang memuat konten radikalisme ditengarai adanya media yang dulunya rajin memfitnah Pak Jokowi. Memang sih ada benarnya. Banyak media itu tadinya sering memuat berita yang tidak benar terkait Pak Jokowi seperti media obor rakyat yang kemarin melakukan kampanye hitam saat pilpres kemarin. Kalau dibilang Pak Jokowi pendendam hanya dengan adanya kejadian pembredelan media itu sangatlah tidak tepat. Pak Jokowi bukan dendam tapi jaga-jaga dan bersikap hati-hati. Makanya beliau tidak mau ada orang-orang yang berada di pemerintahan yang terindikasi suka menjelek-jelekkan pemerintahan padahal mereka sendiri sedang berada di pemerintahan. Sebenarnya yang terjadi adalah perasaan ketakutan mereka akan bakalan dibersihkan oleh Pemerintahan Jokowi. Perasaan ketakutan ini karena dosa-dosanya mulai mengintai karena dulunya melakukan fitnahan yang keji kepada Pak Jokowi. Jadi benarlah bahwa siapa yang menabur angin dirinyalah yang akan menuai badai. Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun