Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Baru Setahun Sudah Minta Bebas Macet dan Banjir?

18 Oktober 2013   06:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:23 2228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di acara peresmian logo baru Jakarta Monorail. Rabu (16/10/2013). | Kompas.com/Robertus Belarminus

Saat kampanye pilgub DKI yang lalu cagub yang memberikan janji-janji yang bersifat nyata dan langsung bersentuhan dengan kepentingan rakyat hanya Jokowi. Janji Jokowi mengenai kemacetan jakarta,banjir Jakarta,kesehatan, dan pendidikkan, serta perumahan rakyat. Merupakan janji-janji yang kongkret, bukan janji yang abstrak seperti calon-calon pejabat yang lain.

Janji yang kongkret ini mudah digugat karena tolok ukurnya jelas. Sedangkan janji yang abstrak seperti akan menigkatkan perekonomian rakyat, mengentaskan kemiskinan,memajukan pendidikkan dan janji-janji yang tolok ukurnya tidak jelas sangat sering terlontar dari calon pejabat atau pejabat lain selain Jokowi.

Janji-janji abstrak pejabat jarang terealisasi dan jarang dituntut karena tolok ukurnya tidak jelas dan gampang “ngeles” atau mencari alibi jika dituntut rakyat. Sedangkan janji Jokowi tentang membebaskan macet dan banjir Jakarta itu sangat riskan untuk dituntut warga karena tolok ukurnya jelas, sangat nyata dan kasat mata.

Maka tak heran kalau banjir 5 cm saja warga teriak-teriak, “mana Jokowi?” Kalau terkena macet 5 menit saja sudah teriak ,”mana janji Jokowi?”

Banjir dan macet di DKI itu bisa ditanggulangi jika semua warga Jakarta mau bahu membahu bekerja sama menaati aturan dan disiplin dalam membuang sampah tidak sembarangan. Menjaga kebersihan parit dan gorong-gorong di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

Untuk mengatasi macet, warga jakarta harus taat dan tertib berlalulintas, jangan parkir sembarangan,jangan menyerobot jalan dan ugal-ugalan, jangan menyerobot bahu jalan. Semuanya bermula dari tingkah laku warga itu sendiri.

Memang semua permasalahan itu harus diselesaikan oleh Jokowi yang telah berani berjanji. Alhamdulillah dalam setahun kepemimpinannya Jokowi bisa membenahi Jakarta. Walau macet belum bisa terurai dan banjir masih menghantui di musim hujan mendatang.

Dalam masa setahun warga mau bebas banjir dan macet ya tak mungkin lah, Jokowi bukan Aladin atau David Coverfild yang bisa memindahkan banjir keluar Jakarta atau memindahkan para pengendara berjalan terbang di udara.

Jokowi meminta dukungan anda-anda para warga Jakarta untuk dengan suka rela membebaskan diri anda sendiri dari banjir dan macet dengan merubah tingkah laku dan pola serta gaya hidup anda di DKI. Jokowi sudah mencontohkan kesederhanaan pada anda. Ikutilah itu. Sederhan dalam segala hal. Misalnya anda harus biasa memakai angkutan umum agar jalan di DKI tidak penuh dengan kendaraan pribadi. Jadinya kan gak macet.

Untuk mencegah banjir anda jangan buang sampah sembarangan, ubah sampah jadi hal yang berguna seperti kompos dan bahan yang berguna lainnya. Kalau pun harus dibuang jangan di saluran air atau di sungai.

Perubahan yang kecil dari pola hidup setiap warga Jakarta akan membuat Jakarta menjadi bebas macet dan banjir. Atau jika warga masih tak mau disiplin maka terpaksa akan ditegakkan aturan denda yang besar seperti di Singapura dan Malaysia. Dengan denda ini mungkin bisa memaksa warga untuk berlaku disiplin agar jakarta menjadi bebas macet dan banjir.

Salam kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun