Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Hari Pahlawan] Jugun Ianfu

10 November 2013   06:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:22 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namaku Sutijah, aku bukan pahlawan. Aku cuma seorang wanita pemuas nafsu tentara Jepang. Setiap saat aku harus sediakan tubuhku. Aku pasrah karena tak bisa berbuat apa-apa.

Saat aku diperkosa di depan ayah, ibuku dan adik-adikku. Saat ayah dan ibuku serta adik-adikku dibedil tentara-tentara biadap itu. Aku nanar,gelap. Tubuhku diseret-seret dan akhirnya aku tinggal di sini. Bersama wanita-wanita senasib denganku. Sebagai budak nafsu jugun ianfu.

Aku bukan pahlawan dan tak mau disebut pahlawan. Aku hanya korban perang. Aku akan mengubur kisahku ini. Aku tak mau anak cucuku tahu siapa aku. Saat anak-anakku dewasa dan cucu-cucuku minta didongengi kisah pahlawan.Bibirku gemetar, aku ingin menceritakan kisahku ini. hanya tersekat dalam tenggorokan. Kisahku bukan kisah heroik. Bukan kisah kepahlawanan yang bersimbah darah melawan penjajah.

Aku hanya bersimbah keringat, bersimbah rasa sakit hati yang dalam yang sampai akhir hayatku pun tak akan hilang. Biarlah kutelan sendiri. Walau aku telah meracuni tentara-tentara itu dengan tubuhku yang molek. Tak terhitung tentara Jepang mati dalam pelukanku.

Mereka terkapar mengejang diatas tubuhku. Aku bahagia bisa membalaskan dendamku. Aku telah balas kematian ayah,ibu dan adik-adikku.

Walau akhirnya mereka curiga, begitu banyak tentara yang mati saat meniduriku. Akupun dibuang kehutan. Terlunta dalam hutan. Sampai tentara-tentara Indonesia yang bergerilya menemukanku dan menyelamatkanku.

Akhirnya sersan itu menikahiku. Dia lah pahlawan sejatiku. Dia menjaga rahasiaku sampai saat ini. Sampai ajalnya menjemput nyawa meninggalkanku lebih dulu. Saat tugas menumpas pemberontak pengkhinat negeri. Ya dia mati bukan dibunuh penjajah. Tapi dibunuh bangsanya sendiri.

Aku dan suamiku bukan pahlawan. Tak tercatat sebagai veteran yang mengharap beberapa rupiah sebagai imbalan. Bahkan suamiku juga tak dikubur dimakam pahlawan.

Akupun tak mau disebut pahlawan, aku hanya seorang jugun ianfu, pemuas nafsu tentara Jepang.

***

Gunawan(38)-Mdn-101113

Untuk membaca hasil karya peserta event fiksi hari pahlawan

Silahkan bergabung di FB Fiksiana Community

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun