[caption id="" align="aligncenter" width="546" caption="Wapres Budiono dan Gub.DKI Jokowi (foto sumber:kompas.com)"][/caption]
Wah hebat bener ya pak Jokowi bisa menghapus mata pelajaran bahasa Inggris SD di DKI Jakarta. Ini tuduhan yang ngawur dan menjadi trending artikel di kompasiana sejak kemarin malam sampai pagi hari ini. Entah sudah gak punya bahan untuk menjatuhkan Jokowi atau sudah panik melihat Jokowi sepertinya bakalan menjadi capres 2014 ini makanya penulis yang profilnya cantik tak sebanding dengan fitnah yang ditulisnya tentang Jokowi.
Seperti yang saya baca di kompas.com berita tertanggal 10 Desember 2013 itu menjelaskan bahwa dalam kurikulum 2013 itu maka mata pelajaran bahasa Inggris SD,Penjaskes dan teknik imformasi dan komunikasi (TIK) dihapuskan.
Kurikulum 2013 itu ditetapkan dan dikeluarkan oleh kementrian kemendidikan dan kebudayaan yang notabene adalah pak M.Nuh. jadi kok bisa-bisanya Jokowi yang dipersalahkan. Sungguh aneh saya membaca artikelnya itu.
Dalam kapasitas seorang Jokowi yang juga dipersalahkan atas kebijakan menteri dan pernah juga Jokowi dipersalahkan atas kebijakan pemerintah pusat seperti kemacetan di Jakarta juga seharusnya tanggung jawab pemerintah pusat karena Jakarta juga merupakan ibukota negara.
Memang sih Jokowi itu bukan segalanya pastilah banyak kekurangannya. Wong Jokowi itu bukan supermen kok. Supermen juga punya kelemahan yaitu tidak tahan dengan sinar dari kripton. Sehingga dia juga bisa dikalahkan oleh musuh-musuhnya dengan kelemahannya itu.
Walau bagaimanapun setidaknya jika mengkritisi seseorang itu harus dipelajari dulu benar-benar. Jangan asal mangap tanpa data. Akan mempermalukan diri sendiri. Tapi itu tidak terjadi pada kompasianer cantik itu saja, tokoh sekaliber Amin Rais, juga sudah mengkritisi Jokowi tanpa data. Lebih-lebih Ruhut Sitompul, sudah sering melontarkan kritikan yang bernada hinaan kepada Jokowi.
Wajar sih Jokowi dikritik, namanya beliau juga pemimpin yang lagi naik daun dan sedang mendapat perhatian media baik di dalam negeri dan luar negeri. Lebih-lebih rakyat yang sudah muak dengan pejabat yang ada sekarang tak nampak gebrakannya seperti yang dilakukan Jokowi dan pasangannya Ahok.
Tapi namanya juga opini, silakan pembaca saja yang menilainya. Orang bisa berpendapat dan menulis apa saja... Semua akan diminta pertanggung jawabannya kelak.
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H