Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Diplagiat Para Pejabat?

1 Maret 2014   18:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:20 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi Blusukan di Lokasi Kebakaran Kampung Pulo(sumber:kompas.com)

[caption id="" align="alignnone" width="780" caption="Jokowi Blusukan di Lokasi Kebakaran Kampung Pulo(sumber:kompas.com)"][/caption]

Ini plagiat yang bagus menurut saya. Coba kalau semua pejabat memplagiat tindakan pak Jokowi. Indonesia akan cepat maju dan rakyat akan hidup senang dan bahagia. Betapa tidak, rakyat yang selama ini kehilangan pengayom atau pemimpin yang "membumi". Makanya kenapa Jokowi diharapkan rakyat jadi capres 2014 ini. Ya itu, rakyat sudah rindu pemimpin seperti Jokowi ini.

Di Indonesia ini baru ada beberapa orang yang tindakannya mirip pak Jokowi, ada ibu Risma di Surabaya, pak Kamil di Bandung. Coba kalau semua kepala daerah mencontoh alias memplagiat mereka dijamin banyak sekali gebrakan dan kebijakan yang membahagiakan rakyat.

Jokowi selain disayang rakyat karena hobi blusukannya ini juga sifatnya yang tak dibuat-buat dan apa adanya. Beda dengan pejabat yang lain yang penuh dengan "kamuplase". Bandingkan dan semua bisa membedakannya. Bukan karena dari berita di TV atau media saja. Tapi bagi siapa saja yang pernah jumpa pak Jokowi akan merasakan hal yang sama.

Jika para pejabat di Indonesia semuanya mau menteladani (memplagiat) pak Jokowi mungkin pak Jokowi tidak 'aneh" sendiri. Karena sikap merakyat memang harus selalu dimiliki oleh seorang pejabat yang notabene dipilih oleh rakyat.

Mungkin para pejabat yang selama ini berkuasa merasah jengah dengan tindakan Jokowi yang tak mau duduk nyaman dan hanya menerima laporan "yes sir,abs asal bapak senang". Jokowi harus juga terjun ke lapangan dengan blusukannya  untuk melihat apa yang terjadi di tengah-tengah rakyat yang menjadi tanggung jawabnya.

Jika ada politisi yang mengatakan bahwa blusukan Jokowi hanya kurang kerjaan, maka yang mengatakan itu adalah pejabat yang tak ingin kenyamanannya terusik oleh tindakan Jokowi. Sejatinya memang pejabat yang digaji oleh rakyat harus memperhatikan rakyatnya. Walau Jokowi blusukan bukan sekedar turba (turun ke bawah) yang sifatnya seremonial. Tapi Jokowi memang bersedia berinteraksi secara natural kepada warga yang didatanginya.

Dalam blusukannya Jokowi juga tak perlu pengawalan superketat. hanya biasa saja sehingga rakyat tak canggung untuk sekedar bersalaman dan ngobrol dengan pemimpinnya. malah ada yang marah ketika Jokowi dikatakan memplagiat Umar Bin Khatab seorang Khalifah dalam Islam yang mau blusukan dan menemui rakyatnya yang miskin bahkan memikul gandum dan memasakan sendiri dengan tangannya, ketika ada seorang ibu yang memasak batu untuk menghibur anak-anaknya.

Nah, para pejabat yang mau memplagiat Jokowi silakan, ini tidak terlarang dan halal...jangan ragu dan jangan bimbang. Tapi harus ikhlas dan rela tidak nyaman jadi pejabat yang selama ini hanya terima setoran. Korbankan kenyamanan demi rakyat....

Salam Kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun