Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Walau PDIP Menang, Jokowi Dianggap Pecundang

10 April 2014   22:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:49 1858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Jokowi Cium Bendera (Sumber: tribunnerws.com/antara foto)"][/caption]

Hasil quick count perolehan suara partai dalam pemilu legislatif 9 April 2014 ini dimenangkan oleh PDIP dengan perolehan sekitar 19% - 20% suara. Walau PDIP menang tapi Jokowi dianggap pecundang.

Perolehan 19% suara menjadikan PDIP sulit untuk mencalonkan Jokowi menjadi capres pada pilpres 2014 nanti jika tidak berkoalisi dengan partai lain. Memang harapan PDIP mereka tidak melakukan koalisi jika perolehan suara bisa melebihi 20% suara. Oleh karena itulah ocehan-ocehan berseliweran memojokan pak Jokowi yang seakan-akan sudah menjadi pecundang. Padahal partai mereka lah yang sebenarnya telah menjadi pecundang yang sesungguhnya.

Jokowi Effect Gak Ngefek

Ejekan atas Jokowi effect yang gak ngefek pun bergulir. Seakan semuanya memojokan pak Jokowi yang tak berhasil mendingkrak suara PDIP menang telak diatas 20% atau sesuai target yaitu 27 %. Di tengah badai PDIP atas tuduhan melawan lupa penjualan aset negara partai ini mampu bertahan dengan perolehan suara hampir 20%. Efek apakah ini?

Belum lagi kampanye hitam menjelang pemilu yang dikeluarkan oleh partai-partai pecundang lainnya tentang grafik koruptor terbanyak dari PDIP dan juga kampanye hitam terhadap etnios China jika seandainya Jokowi maju menjadi capres dan Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta. Namun partai ini bisa bertahan di kisaran 20%. Efek apakah ini?

Belum lagi  isu Jokowi presiden boneka dan Jokowi antek China dan konglomerat hitam dibelakang Jokowi, namun PDIP tetap tegar menjadi pemenang pemilu 2014 ini. Jika memang bukan efek Jokowi , saya tak tahu efek apa yang terjadi itu? Apa efek kebetulan saja. Buktinya partai yang digerus kasus korupsi seperti Demokrat terjunj bebas juga PKS yang menargetkan 3 besar karena kasus korupsi mantan presidennya hanya bisa puas diurutan 4 besar dari bawah.

Sengaja Jokowi Effek Dibenturkan?

Para partai yang takut Jokowi menjadi presiden sengaja membenturkan dan menafikan Jokowi efek. Mereka sengaja mempengaruhi bahwa tanpa pencapresan Jokowi pun PDIP akan tetap menang. Nah jika isu ini mampu menggoyahkan Megawati dan membuat mereka jumawa. maka mandat Jokowi bisa saja dicabut. Jika ini terjadi maka capres lain akan bersorak-sorai karena mereka lah yang bakalan menang tanpa Jokowi yang selama ini mereka khawatirkan.

namun saya yakin dan percaya ibu Mega tidak berfikiran seficik mereka yang takut kalah di pilpres melawan Jokowi. Pak Jokowi masih tetap bisa dicapreskan dengan menggandeng misalnya Nasdem sebuah partai baru yang belum pernah terlibat kasus korupsi dan dosa masa lalu.

Jokowi Effect Nyata  Terbukti ditakuti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun