Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Dizolimi Media?

15 April 2014   11:14 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:40 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau Jokowi dizolimi media namun membawa berkah tersendiri untuk pak Jokowi. Memang beda tokoh Jokowi dengan tokoh-tokoh yang diberitakan di media. Entah kenapa walau sudah dijelek-jelekan dan difitnah habis-habisan pak Jokowi tetap saja tak suram citranya malah semakin moncer. Bagi tokoh yang lain jika mendapat pemberitaan buruk langsung menunjukan kemarahan bahkan akan menuntut secara hukum (arogansi) secara berlebihan. beda dengan pak Jokowi. Hal inilah yang membuat Pak Jokowi semakin dikagumi.

Pak Jokowi tak ingin mencari banyak musuh dengan menuntut setiap media yang memberitakan jelek dirinya. mau berapa media yang mau dituntut. Dan jika beliau melakukan itu akan muncul tuduhan baru bahwa Jokowi arogan, begitu saja nuntut dan bayar pengacara untuk melakukan somasi kepada orang-orang yang memfitnahnya. Sikap ini juga yang membuat para rival jadi serba salah. mau menjelek-jelekan Jokowi kok malah memberikan iklan gratis mempopulerkan Jokowi.Nah inilah keuntungan walau pak Jokowi dizolimi media. Padahal pak Jokowi sendiri tak punya media.

Politik merasa dizolimi sepertinya memang tidak laku lagi, namun bagi pak Jokowi hal ini masih berlaku. Inilah yang membuat capres lain semakin "keder". Semua usaha yang telah dilakukan mental. Bukannya menjadikan pak Jokowi dibenci malah semakin membuat nama pak Jokowi tersanjung tinggi.

Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun