Jokowi di Demo di ITB, Wajarkah?

[caption id="" align="alignnone" width="624" caption="Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo hendak memberikan kuliah umum di ITB, Bandung, Kamis (17/4/2014). Kedatangan Jokowi disambut unjuk rasa dengan diwarnai kericuhan. (sumber:kompas.com)"][/caption]

Barusan baca kompas.com, ada berita yang tak enak buat pak Jokowi. Menurut berita itu Jokowi tak jadi memberi kliah umum disana karena di demo mahasiswa ITB. Masih menurut kompas.com, para mahasiswa menghadang mobil pengawal pak Jokowi sambil membentangkan tulisan "TOLAK POLITISASI KAMPUS".

Masih menurut kompas.com, saat kericuhan, mobil yang dinaiki Jokowi dan rektor ITB tak jadi masuk kampus. Mobil sedan hitam itu melaju menuju Jalan Ir H Juanda dan masuk ke kediaman dinas rektorat. Sementara mobil Jokowi dan rektor pergi, mobil pengawal Joko Widodo masih terjebak di kerumunan mahasiswa. Sekitar 10 menit kemudian, mobil itu baru bisa keluar dari barikade mahasiswa.

Kedatangan Jokowi di kampus tersebut adalah ingin memberikan kuliah umum di depan ratusan mahasiswa. Belum diketahui, apa akibat insiden tersebut, pria yang juga menjadi bakal capres dari PDI Perjuangan itu jadi melaksanakan kuliah umum atau tidak. (Sumber). Dimasa yang kritis saat Jokowi sudah dicapreskan PDIP apa pun yang dilakukan Jokowi selalu dianggap kampanye. Bermaksud baik untuk sharing pengalaman dan pengetahuan melalui kuliah umum malah dianggap mau mempolitisasi kampus. Sebaiknya menjelang pemilu capres ini pak Jokowi gak usah ke kampus-kampus. Karena bisa saja lawan politiknya sudah menggelontorkan sejumlah dana untuk memanfaatkan segelintir mahasiswa yang bisa dibayar untuk mendemo pak Jokowi. Belum redah isu tentang soal UN yang mencatut nama pak Jokowi, kini Jokowi malah di demo di kampus ITB. Mungkin wajar karena ITB kan bukan almamaternya pak Jokowi. Pak Jokowi itu alumni UGM. Atas peristiwa ini pak Jokowi sebaiknya selalu waspada dalam bertindak dan berkunjung ke suatu tempat. Tak usalah berkunjung ke kampus yang banyak aktifis yang tidak mendukung partainya atau ideologinya berbeda dengan ideologi yang dianut pak Jokowi. Faham kan maksud saya? Salam Kompasiana.