Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PKS Dukung Prabowo untuk Menjegal Ahok

29 April 2014   00:40 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:05 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="546" caption="Ahok Wakil Gubernur DKI (Sumber foto: kompas.com)"][/caption]

Wacana PKS merapat ke Partai Gerindra semakin marak. Banyak opini yang berkembang Prabowo bisa dicapreskan dengan dukungan PKS yang hanya 7%-8% perolehan suara di pemilu legislatif yang lalu. Tinggal menambah sedikit lagi bisa mencapreskan Prabowo. Belum ada tanda – tanda kubu lain mendekat ke Prabowo, hanay PKS saja yang sudah santer beritanya.

Tak heran Basuki Tjahya Purnama alias Ahok yang notabene masih menjabat Gubernur DKI merasa paling "dirugikan" dengan koalisi PKS. Selama ini Ahok yang masih menjadi wakil Gubernur DKI sering di demo penolakan terhadap Ahok  oleh ormas-ormas dari sayap PKS seperti  Gema Keadilan, Garda Keadilan, dan Benteng Muda PKS.

Beberapa waktu lalu, organisasi sayap PKS, yang terhimpun dalam Gema Keadilan, Garda Keadilan, dan Benteng Muda PKS, pernah membuat survei yang menyebutkan 97 persen warga Jakarta menolak Basuki menjadi Gubernur DKI Jakarta jika kelak menggantikan Joko Widodo yang menjadi bakal calon presiden PDI-Perjuangan.

Menanggapi hal tersebut, Basuki mengatakan pihak penolaknya bukanlah anggota resmi PKS."Kemarin bikin survei dan bilang enggak setuju sama saya kan bukan resmi dari PKS-nya. Tapi, lembaga-lembagaunderbowPKS-nya saja," kata Basuki. (sumber).

Nah dengan demikian legitimasi Ahok menjadi Gubernur DKI semakin terganjal. Inilah Politik PKS yang dimainkan. Pura-pura mendukung Prabowo namun sasaran tembaknya adalah Ahok. PKS akan mati-matian mendukung Prabowo agar Ahok tidak jadi Gubernur DKI. Karena mereka beranggapan dukungan mereka ke Prabowo akan bisa mengalahkan Jokowi.

Memang suatu dilema bagi Ahok, disatu sisi jabatan Gubernur sudah menanti jika Jokowi menjadi Presiden, di sisi lain dia harus memenangkan  Prabowo yang notabene ketum dari Gerindra, partai tempat bernaungnya dan yang menjadi pengusungnya saat pilgub DKI tahun 2014 lalu.

Mungkin dalam sifat manusiawi seorang Ahok pastilah berharap bisa menjadi gubernur DKI dan mendoakan agar Jokowi memenangkan pilpres 2014 nanti. Namun secara kader partai dia juga harus mendukung Prabowo agar bisa menang. Jika Prabowo menang maka harapnnya menjadi gubernur akan sirna.

Namun tak ada yang tak mungkin di dunia ini, tanda-tanda Ahok akan menjadi Gubernur DKI semakin nyata, hal ini terbukti bahwa sampai saat ini Gerindra masih belum menemukan koalisi yang pas dengan dukungan suara yang signifikan bisa melewati Presidential Threshold. Jika hanya PKS yang menjadi teman koalisinya mereka masih kekurangan suara.

Kita tunggu saja sampai pada tanggal 8 Mei 2014 nanti saat KPU sudah mengumumkan "real count" hasil pileg 2014 ini. Siapa yang akan maju menjadi capres dan cawapres dari setiap partai yang mengusungnya akan segera kita ketahui bersama.

Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun