Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Inilah Alasan "Media Islam Garis Keras" Memfitnah Jokowi

19 Mei 2014   00:57 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:23 2582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fitnah baru terhadap Jokowi (sumber foto: salam-online.com)

[caption id="" align="alignnone" width="620" caption="Fitnah baru terhadap Jokowi (sumber foto: salam-online.com)"][/caption]

Semakin hari fitnah kepada Jokowi semakin masif saja di "media Islam garis keras". Mengapa saya beri tanda kutip. Ya karena saya tak pernah mengetahui bahwa dalam ajaran Islam itu dibolehkan memfitnah sana sini. Bahkan larangan membuat berita bohong dan menyebarkannya terpampang dalam kitab suci Al Qur'an yang seharusnya dijalankan oleh semua umat Islam.

Saya tidak akan membahas ayat-ayat mana saja yang melarang fitnah dan menyebarkan berita bohong. Bagi seorang muslim pastilah sudah mengetahuinya. Patut disesalkan bahwa sejak Jokowi mencalonkan menjadi Gubernur DKI sampai sekarang apalagi dicalonkan menjadi Presdien RI banyak tuduhan dan fitnah terhadap Jokowi.

Yang membuat saya sedih dan malu bahwa saya adalah seorang muslim. Saya tak habis pikir mengapa media yang berlabelkan Islam itu tega berbuat seperti itu. Apakah hanya demi rating agar medianya dilirik dan dikunjungi orang-orang atas berita bohong yang di buatnya. Atau ada berita pesanan dari orang-orang tertentu yang ingin menjatuhkan nama baik Jokowi?

Bermacam sakwa sangka akhirnya membuat saya berbaik sangka bahwa kelakuan mereka itu adalah baik untuk pak Jokowi. Saya berbaik sangka bahwa berita buruk itu baik untuk menaikan citra pak jokowi baik dikalangan umat Islam maupun umat yang lain.

Allah telah berfirman dalam surat An Nur: , ayat ini memang tak terkait dengan Jokowi. Asbabul nuzul atau sebab turunya ayat ini terkait tuduhan (fitnah) atau berita bohong terhadap Ummul Mukminin Aisyah rah (Istri Rasulullah SAW) :

Saya membaca dan merenungkan isi Surat An Nur ayat 11 yang penuh barakah yang Allah ucapkan tentang kebersihan Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma dari tuduhan kaum munafiq. Kemudian sebagian kaum muslimin yang jujur ikut-ikutan menuduh tanpa meneliti bukti-buktinya.

Allah berfirman. إِنَّ الَّذِينَ جَآءُوا بِاْلإِفْكِ عُصْبَةٌ مِّنكُمْ لاَتَحْسَبُوهُ شَرًّا لَّكُم بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُم مَّااكْتَسَبَ مِنَ اْلإِثْمِ وَالَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ "Sesungguhnya orang-orang yang membawa ifki adalah dari golongan kamu juga.Janganlah kamu kira berita bohong itu buruk bagi kamu, bahkan ia adalah baik bagi kamu.Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya, dan barangsiapa diantara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu, baginya adzab yang besar". [An Nur : 11]. Ifki maksudnya ialah berita bohong. Dan ini merupakan kebohongan yang paling jelek. لاَتَحْسَبُوهُ شَرًّا لَّكُم بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ "Janganlah kamu kira berita bohong itu buruk bagi kamu, bahkan ia adalah baik bagi kamu". [An Nur : 11].

Dari pelajaran ayat diatas saya bersangka baik bahwa berita bohong yang dirilis "media Islam" ini akhirnya akan membawa kebaikan untuk pak Jokowi. Umat Islam yang masih polos dan berpikiran lurus akan terlindungi dari fitnah yang menyesatkan dan taka akan mempercayai mereka.

Alih-alih ingin membuat sebagian umat Islam membenci Jokowi, malah Jokowi mendapat dukungan yang lebih banyak lagi.

Umat Islam dianjurkan berbaik sangka sehingga saya berbaik sangka kepada "media Islam" bahwa mereka membuat berita bohong untuk alasan sebagai berikut:

  1. Menginginkan Umat Islam dipimpin oleh pemimpin yang adil,jujur dan bijaksana seperti para Khalifah. Contohnya Khalifah Umar bin Khatab yang suka blusukan menemui rakyatnya dan sifat sosok itu ada pada diri Jokowi.
  2. Menginginkan Umat Islam menggali dan mempelajari lebih jauh tentang siapa Jokowi yang sebenarnya dan apa saja kiprahnya sehingga timbul keyakinan bahwa Jokowilah orang yang tepat memimpin Umat Islam di Indonesia.
  3. Menyebarkan kebaikan dengan mengabarkan calon pemimpin yang memang teruji walau difitnah dan diberitakan negatif namun selalu menampakan kebaikan dan tetap bersahaja tanpa membalas mereka yang memfitnah bahkan memaafkannya. Contohnya Jokowi memaafkan Rhoma Irama dan Amin Rais dan tidak membalas walau beliau sudah menjadi Gubernur DKI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun