Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Waspada Jika Anak Anda Mulai Sadis Kepada Binatang

14 Oktober 2014   16:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:05 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: disini

Akhir-akhir ini beredar video kekerasaan terhadap siswi SD yang dipukuli beramai-ramai oelh siswa SD lainnya. Anak perempuan berjilbab itu hanya menangis pasrah tak berdaya disudut ruang kelasnya. Dia dipukul,ditendang, dan diterjang oleh murid SD laki-laki yang mungkin teman sekelasnya sendiri. Dalam video itu juga terlihat bahwa tak ada seorangpun yang melerai atau yang mencoba menghalangi perlakuan sadis anak-anak SD itu.

Kesan sadis terlihat jelas ditayangan video itu. Sepertinya mereka menikmati temannya dihajar. Entah apa yang ada dipikiran anak-anak yang terlihat polos namun sadis. Sikap sadis ini bisa saja karena perlakuan orang tua mereka dirumah juga seperti itu atau juga pengaruh tontonan yang sering dilihat oleh mata kepala anak-anak itu.

Kesadisan anak-anak mulai nampak saat balita dimana mereka sudah mulai belajar menggunakan motoriknya. Ketika tangan mulai menggapai-gapai dan memukul-mukul. Kadang tak jarang orang tua senang dan tertawa-tawa saja saat anaknya memukuli mereka. Dalam anggapan mereka maklum masih balita.

Pemakluman yang berlarut-larut tanpa memberikan nasehat dan teguran serta bimbingan bahwa perbuatan sia anak itu salah, membuat si anak semakin menjadi-jadi. Kemudian mereka melakukan aksinya dengan memukuli teman bermainnya dan jika salah satu pihak ada yang menangis barulah orang tua saling membela anaknya masing-masing dan jadilah orang tua yang ribut dan berkelahi. Seperti tetangga yang akhir-akhir ini berantem gara-gara anaknya dilempar batu kerikil oleh anak balita tetangganya sampai bocor.

Nah itu salah satu sifat sadis anak-anak karena kesalahan kita yang tidak mendidikknya dari awal tumbuh kembangnya. Akhirnya anak itu mengartikan bahwa memukul,menampar,bahkan menendang adalah bagian dari permainan yang mengasyikan.

Ada lagi sifat sadis anak-anak dalam memperlakukan biantan atau hewan peliharaan dirumah. bahkan serangga seperti capung,semut ,dan belalang tak luput jadi ajang permainan anak-anak yang mengasyikan. mereka belum menyadari bahwa menangkap hewan-hewan itu dan menyksanya,melepas anggota badannya satu persatu sambil tertawa-tawa dengan teman-teman mereka merupakan permainan yang mengasyikan.

Sebagai orang tua kita harus waspada jika melihat anak kita sudah mulai bermain-main dengan hewan tetapi kelakuannya kasar dan menyiksa hewan-hewan itu. Dengan bijaksana kita harus menasehati bahwa hewan itu juga makhluk ciptaan Tuhan yang harus disayangi dan jangan disakiti. Dikarenakan hewan-hewan itu tak bisa menangis seperti kita dan tak bisa berteriak minta tolong jangan seenaknya kita menyiksa dan membunuh mereka.

Sepertinya sih sepele , namun jika dibiarkan anak-anak itu menangkapi serangga dan hewan-hewan kecil untuk disiksa, lama kelamaan sifat sadis itu akan tumbuh dalam diri anak-anak itu. Demikian juga di sekolah, untuk anak-anak SD tidak usahlah disuruh mencari hewan-hewan serangga untuk ditangkapi sebagai tugas yang akhirnya hewan-hewan itu mati ditangan anak-anak SD yang masih kecil-kecil itu.

Kejadian sadis yang dilakukan anak-anak ini membekas sampai dewasa dan jadilah sifat ini tumbuh dan berkembang dalam diri mereka. kalau ini terus dipelihara dan tak mendapatkan bimbingan dari orang tua, maka siap-siap saja generasi sadis dan berlaku anarkis akan terus bermunculan.

Salam Kompasiana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun