Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Takut Di-Interpelasi DPR Presiden Jokowi Turunkan Harga BBM

1 Januari 2015   01:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:04 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejarah hak Interpelasi DPR (sumber:kompas.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Sejarah hak Interpelasi DPR (sumber:kompas.com)"][/caption] Pemerintah Jokowi akan menurunkan BBM premium menjadi Rp 7.600,- dari Rp 8.500,-. Keputusan menurunkan harga  BBM ini terkait harga minyak dunia yang terus merosot sampai $59/Barel. Dulu SBYjuga menaikan harga BBM dan kemudian menurunkannya, dan beliau mendapat pujian karena menurunkan harga BBM. Sedangkan pak Jokowi malah mendapatkan hujatan. Hujatan terutama datang dari para "jonruwan dan jonruwati" di sosial media. Itulah bedanya perlakuan untuk SBY dan Jokowi. Saat kemarin pak Jokowi menaikan BBM media-media yang berseberangan dengan pemerintah "koar-koar" bahwa pemerintahan Jokowi menyengsarakan rakyat, tidak empati kepada wong cilik. Malah ada yang menginginkan Jokowi diturunkan. Nah kini walau harga BBM diturunkan Jokowi tetap saja disalahkan. Ada yang komen bahwa Jokowi takut diinterpelasi DPR makanya BBM diturunkan. Padahal kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi kenapa pemerintahan Jokowi menurunkan harga BBM itu. Jika memang pak Jokowi takut diinterpelasi ya wajar saja namanya juga politik. Kalau memang DPR mau interpelasi ya monggo saja biar ada kerjanya. Kita lihat selama ini PR belum ada kerjaan. Kan malu kalau hanya makan gaji buta. Padahal rakyat sudah membayarnya dengan mahal tapi tak ada yang dikerjakan sampai tahun 2014 sudah habis. Misbakhun mengatakan, usulan penggunaan hak meminta keterangan tersebut baru akan diserahkan ke pimpinan DPR bila setidaknya sudah ada 300 tanda tangan dukungan. "Karena kami ingin dukungan anggota DPR yang lebih kuat dan lebih besar jumlah dukungannya," ujar dia soal target dukungan minimal itu. Nah bisa saja kalau tanda tangan anggota DPR belum cukup maka interpelasi tidak jadi, apalgi pak jokowi sudah menurunkan BBM lagi jadi tak ada alasan untuk melakukan interpelasi. Apa mungkin DPR mengajukan interpelasi untuk menanyakan kenapa pak Jokowi menurunkan BBM lagi? Hehe bisa aja namanya juga DPR memang tugasnya ya itu. Bagi saya masyarakat bisa ya sangat bersyukur dan berterimakasih kalau benar pak Jokowi menurunkan harga premium. Harapan saya harga angkutan umum juga diturunkan juga. Kebijakan menurunkan harga BBM ini harus dibarengi kebijakan Kementerian Perhubungan untuk juga menurunkan tarif angkutan umum. Harga yang sudah kadung naik memang susah untuk segera turun. Harga bensin eceran saja nanti gak mau ikutan turun dengan alasan kemarin belinya pake harga lama. Pedagang mana ada yang mau rugi. Yang jelas tim kabinet kerja Jokowi juga harus melakukan operasi pasar agar para pedagang mau menurunkan harga dagangannya. Kemungkinan nanti tanggal 1 Januari tepat jam 00.00 wib harga premium akan turun dan gak ada yang antri BBM karena semua sibuk di tanah lapang kota masing-masing untuk merayakan pergantian tahun. Hitung-hitung penurunan harga BBM premium ini hadiah tahun baru dari Pak Jokowi. Salam Kompasiana. Referensi: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/komentar/2014/12/31/105048526/1.Januari.2015.Harga.Premium.Turun.Jadi.Rp.7.600. http://nasional.kompas.com/read/2014/11/28/20574901/Sudah.Lebih.dari.230.Anggota.DPR.Tanda.Tangan.Usul.Interpelasi.Jokowi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun