Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ke Berastagi Tak Afdol Kalau Belum Belanja di Pasar Buah

4 Januari 2015   03:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:52 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalan-jalan ke pasar buah Berastagi(sumber foto:docpri)

Siapa yang tak kenal Berastagi, tempat wisata alam dan pegunungan di Kabupaten Karo Sumatera Utara ini bisa dibilang "puncaknya" Medan. Hari Minggu tanggal 28 Desember 2014 yang lalu kami sekeluarga jalan-jalan ke Berastagi. Saya bersama istri dan kedua anak saya menghabiskan liburan akhir tahun di Berastagi.

Walau bencana meletusnya gunung Sinabung masih menyisakan duka dan rusaknya lahan pertanian. Namun Berastagi yang agak lumayan jauh dari gunung Sinabung sepertinya tak menyurutkan wisatawan untuk mengunjunginya.

Tak afdol rasanyaj ika ke Berastagi tak mampir dan belanja-belanja buah di "Pajak Buah" sebutan untuk pasar pusat penjualan buah-buahan segar di Berastagi. Sebenarnya bukan buah-buahan saja yang dijual di sini. Pakaian,tas,aksesories bahkan bunga-bunga sebagai tanaman hias  juga banyak dijajakan di sini.

Jalan-jalan ke pasar buah Berastagi(sumber foto:docpri)

Buah yang terkenal di sini adalah jeruk Berastagi yang hanya ada di Berastagi. Jeruk manis yang kulitnya agak tebal dan besar ini memang rasanya khas beda dengan jeruk-jeruk yang lain. Kami sengaja kemari untuk "memburu" jeruk ini yang ukuran sedang harganya kemarin Rp 25.000,-/Kg. Selain buah jeruk kami juga membeli buah markisa berastagi yang isinya putih seharga Rp 30.000/Kg. Markisa ini sangat khas cita rasanya,manis dan agak asam-asam sedikit. Kami juga ditawari buah delima, tapi karena anak-anak tidak mau kami tidak jadi membelinya.

Jeruk Berastagi (sumber: docpri) Selain buah ada juga asesories (sumber: docpri) Kereta kuda delman/dokar (sumber: docpri)

Suhu udara yang sejuk membuat buah-buahan yang dijual di pasar Berastagi ini kelihatan segar terus. Selain jeruk ada lagi ubi jalar warna ungu khas Berastagi yang rasanya manis kalau direbus atau di goreng. Beda dengan ubi jalar di daerah lain. Inilah berkah kesuburan dari hasil buah dan tanaman lain yang subur karena debu vulkanik yang telah berproses menjadi pupuk alami tanaman di daerah pegunungan sekitar gunung berapi Sinabung ini.

Di daerah ini masih ada kendaraan keretayang ditarik seekor kuda . Kendaraan ini biasa disebut delman atau dokar seperti yang ada di Jogja. Jika capek jalan kaki maka bisa menyewa kendaraan ini untuk berkeliling kota Berastagi. Bisa juga menyewa kuda untuk ditunggangi dan dituntun oleh yang empunya kuda. Jadi tak bisa disewa untuk kita kendarai sendiri. Anak saya tak mau naik kuda takut jatuh katanya hehehe.

Untuk belanja produk kerajinan warga setempat juga banyak di sini. Ya harganya memang tak murah tapi asal pandai menawar-nawar mungkin dapat harga miring. Pasar yang tidak terlalu luas ini bisa dikelilingi dengan berjalan kaki santai sambil menghirup udara segar Berastagi. Tapi awas hati-hati terinjak kotoran kuda. Kalau kendaraan delman sudah ada tampungan untuk kotorannya. Tapi untuk kuda tunggangan mereka masih suka buang hajat sembarangan di jalan hehehe.

Salam Kompasiana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun