Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Keponakan Saya Demam karena Dipukul Ibu Gurunya

31 Januari 2015   16:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:03 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syifa gadis kecil yang baru duduk di kelas 2 SD itu menangis tersedu setelah pulang sekolah dan dijemput ibunya. Badannya terasa panas karena demam. Ternyata tadi di sekolah dia baru saja dipukul oleh ibu gurunya. Kemarin sore istri saya menceritakan kejadian itu kepada saya  bahwa keponakan saya itu demam lantaran dipukul oleh seorang oknum ibu guru di sekolahnya. Saya terperanjat, hari gini masih ada guru yang memukul muridnya? [caption id="" align="aligncenter" width="405" caption="Syifa (sumber foto: docpri)"][/caption] Syifa bukanlah tergolong anak yang bandel, bagiku dia itu anak yang baik dan sangat penurut. Dia juga bukan anak yang bodoh di sekolah. Entah apa kesalahannya sehingga ibu gurunya tega memukul kepala anak semungil itu. Saya juga tak habis pikir masih ada saja kelakuan guru yang tidak melakukan tugas mendidik dengan baik. Jika memang keponakan saya itu bersalah tidak harus dengan cara memukul sampai menyebabkan si anak demam. Seorang guru mestinya bersifat sabar dan bisa berkomunikasi dengan cara baik-baik kepada orang tua siswa. Keluarga kami rata-rata berprofesi sebagai pendidik. Istri saya seorang guru, kedua mertua saya juga guru. Tapi sepertinya tak pernah melakukan tindakan kekerasaan kepada murid yang menyebabkan si murid sampai sakit secara fisik maupun psikis. Menurut cerita ibu si anak, sudah melaprkan kepada kepala sekolah namun tak ada tanggapan yang mengenakan. Malahan kepala sekolah itu berkata,"kalau ibu tidak suka angkat anak ibu dari sekolah ini." Bukan solusi yang diberikan tapi malah membuat orang tua siswa geram. SDN 122350 tempat bersekolah Syifa terletak di Kota Pematangsiantar memang sepertinya sudah keterlaluan. Menurut orang tua Syifa bukan sekali ini saja ibu Mede Manalu melakukan pemukulan kepada Syifa juga murid yang lain. Orang tua siswa yang anaknya pernah dipukul ibu guru itu pun sudah geram. Rencananya hari ini mereka akan melakukan demo di kantor DISPENJAR Pematangsiantar. Demo dan pelaporan ini mereka lakukan karena seolah-olah bapak Hotlen Manik selaku kepala sekolah terkesan melindungi gurunya dan tak memberikan tindakan apapun atas kelakuan bu guru yang suka memukuli muridnya itu. Dulu teringatnya waktu masih jaman saya sekolah memang ada beberapa guru yang terlihat kejam dan suka menghukum muridnya.Hukuman yang diberikan pun bukan memukul bagian kepala atau menampar wajah, tapi memukul telapak tangan dengan rotan atau ujung kuku dengan penggaris dan sekarang hal ini juga dilarang. Tapi itu tak sampai membuat si murid sakit. Bapak atau ibu guru di jaman saya dulu sepertinya juga hanya "menghajar" anak-anak yang bandel dan bersalah saja. Memang dalam mendidik anak-anak terutama di kelas kecil (TK dan SD) diperlukan kesabaran yang tinggi. Anak-anak usia SD yang mungkin masih gemar bermain kadang membuat seorang guru jengkel. Namun jangan sampailah guru ringan tangan memukul bagian kepala siswanya yang menyebabkan demam pula. Bagaimana kalau sampai  terjadi gegar otak? Pastinya akan menghancurkan masa depan sang anak. Semoga pihak terkait dapat menindak ibu guru yang mempunyai kebiasaan buruk memukuli murid-muridnya ini. Sehingga tak ada lagi korban yang lebih parah. Cukuplah keponakan saya saja yang sudah menjadi korban. Kemungkinan orang tua Syifa akan menuntut ibu guru itu jika terjadi sesuatu yang serius terhadap kesehatan Syifa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun