15 Desember 2012, Guns N' Roses akan 'menembakkan' lagu-lagunya kepada seluruh orang yang datang ke Lapangan D Senayan. Kira-kira apakah mereka masih bisa menebarkan pesona kepada para fansnya? Karena, apabila hal ini terjadi pada tanggal 15 Desember 1990, dapat dipastikan bahwa venue akan dipenuhi oleh wanita-wanita yang berkeringat dan bergairah saat mendengar lengkingan suara Axl Rose. Namun sekarang? Entahlah.
Maka dari itu, saya mempunyai 5 alasan yang kuat untuk mempertanyakan apakah Guns N' Roses masih layak untuk ditonton? Simak di bawah ini.
Era 1987-1993
Siapa yang tidak kenal dengan Guns N' Roses di era itu. Melalui lagunya 'Welcome To The Jungle' mereka berhasil memutar arus musik dunia ke arah Rock n Roll. Seluruh pria dan wanita terobsesi dengan dandanan dan gaya hidup mereka yang terkenal 'liar' dan 'tidak sehat'. Namun musik mereka bagaikan penyelamat inspirasi bagi para remaja di saat itu. Lagu-lagu seperti 'Paradise City', 'Sweet Child o' Mine', dan 'November Rain', sukses menjadi 'lem' yang masih kuat melekat di telinga masyarakat hingga kini.
Mereka berhasil memenangkan piala di berbagai acara penghargaan, seperti American Music Award, MTV Music Award, dan World Music Award. Dengan kemenangan-kemenangan itu mereka seharusnya dapat menjadi band yang tetap solid. Namun waktu membuktikan bahwa, pada tahun 1997 Slash (gitar) mengundurkan diri dari band. Dan diikuti oleh personil lainnya di tahun berikutnya. Kemudian Guns N' Roses (yang masih dipimpin oleh sang vokalis Axl Rose) melanjutkan perjalanan dengan para personil barunya.
Ikon Di Dalam Band
Sama halnya seperti band Rock lainnya, di dalam sebuah band biasanya terdapat dua orang yang menjadi 'Role Model'. Dan terpilihlah Axl Rose dan Slash sebagai (katakanlah) 'Duet Maut' yang selalu berdampingan di atas panggung. Dua orang yang tak ragu-ragu untuk maju ke depan panggung, saling memamerkan tubuh 'junkie' mereka di hadapan ribuan penontonnya. Mereka menjadi ikon tersendiri bagi para fans.
Namun, di tanggal 15 Desember nanti kita tidak akan menyaksikan 'Duet Maut' ini. Kita hanya akan menyaksikan sosok Axl Rose yang sudah tidak lagi seksi, berkumis kuning, dan berdandan layaknya penyanyi Country di Amerika sana. Seperti makan nasi goreng tanpa kecap, rasa dan penampilannya pastilah berbeda.
Home Band
Tidak ada Slash, Duff McKagan, Izzy Stradlin, Steven Adler, ataupun Matt Sorum. Di Lapangan D Senayan nanti, kita hanya akan disuguhkan pertunjukan dari Axl Rose yang akan diiringi oleh teman-teman bandnya.
"Tak kenal maka tak sayang", pepatah ini dikhusukan untuk kalian yang hendak membeli tiket nanti, karena Guns N' Roses kini terdiri dari Axl Rose (vokal), Dizzy Reed (keyboard), DJ Ashba (gitar), Ron Thal (gitar), Richard Fortus (gitar), Tommy Stinson (bass), Frank Ferrer (drum), dan Chris Pitman (keyboard). Ya! 8 orang personil, dengan 3 gitaris dan 2 keyboardist. Dengan jumlah personil yang seperti ini saya enggan menyebut mereka sebagai Guns N' Roses.
Mengapa? sebab ini sama saja seperti Home Band yang 'meng-cover' lagu-lagu lawas dari Guns N' Roses. Dan Axl Rose bersikeras memakai nama Guns N' Roses hanya karena nama itu sudah melegenda.
Kemana Logo Pistol Dan Mawarnya?
Layaknya identitas dan karakter dari seseorang, logo adalah hal yang sakral untuk sebuah band. Apalagi seperti logo yang dimiliki oleh Guns N' Roses di waktu dulu.
'Bedil Karo Kembang', begitulah para 'Javanes' (orang Jawa) menyebutnya. Guns N' Roses, dua buah pistol yang terlilit oleh duri-duri mawar di setiap larasnya, cocok sekali dengan nama dan karakter bandnya yang Rock n Roll. Ini adalah contoh logo yang takkan pernah pudar tersapu masa.
Dan coba pandangi logo yang ada di sebelahnya, pandangi dan resapi, pahami, filosofi apa yang terkandung di logo Guns N' Roses yang baru itu? Jika kamu bisa mengerti maksudnya, beri tahu saya, sebab saya masih juga belum bisa menalar maksudnya. Mengapa mereka mengganti logonya? Mengapa tidak sekalian saja mereka mengganti nama? Menjadi "Stars N' Rices" (bintang dan padi, seperti gambar di logonya).
Lagu Baru
Guns N' Roses (baru) sudah mengeluarkan sebuah album di tahun 2008, yang bertajuk 'Chinese Democracy'. Saya kurang tahu mengapa mereka memilih nama album itu, namun yang pasti album itu di larang beredar di Cina, ironis. Lagu-lagu baru mereka ciptakan. Dan jangan mengharapkan sesuatu yang sama seperti dulu. Sebab di album ini, Axl Rose bernyanyi tidak seperti Axl Rose yang dikenal, dan Guns N' Roses tidak terdengar seperti layaknya Guns N' Roses yang dulu. Musik mereka cenderung modern, hal ini disesabkan oleh karakter permainan gitar Dj Ashba dan Ron Thal. Nah, kalau sudah begini apakah kalian mengurungkan niat untuk membeli tiket, atau justru semakin penasaran? Dan, dengar-dengar nih, Axl Rose menitip pesan kepada penjaga konser agar melarang penonton yang memakai kaos bergambar Slash untuk masuk ke venue. Wah, bagaimana menurutmu? Apakah Guns N' Roses masih layak untuk ditonton? Silakan tulis pendapatmu di bawah sini. Sumber: The VA Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H