-------------------------------------------------------------------------------------------------
Katanya, begitu banyak kesedihan yang ia pendam di dalam dadanya, sebab ia merasa sendirian.
Jujur, saya tak pernah melihat orang yang sesepi ini. Sampai bicarapun ia tak sanggup. Ia terus menahan kesepiannya, sampai jiwanya terbunuh oleh sepi. Inikah arti sepi yang sesungguhnya, yang mampu mengikis kesadaran seseorang, sampai hanyut terbawa oleh bibir yang terbungkam, diam, menahan segala kepedihan.
Jika boleh saya berharap, maka harapan pertama saya adalah, semoga ia bisa bicara, agar ia dapat mengungkapkan isi hatinya. Dan agar saya dan orang-orang di sekitarnya dapat mengerti apa yang ia mau. Semoga itu tak sekedar menjadi harapan kosong, karena saya berkeyakinan lebih dengan dirinya, dengan apa yang ada di dalam dirinya. Bahwa ia masih dan pasti bisa seperti dahulu lagi.
Semoga, di pertemuan yang berikutnya, keadaannya lebih baik dari yang sekarang. Semoga.