Mohon tunggu...
Gumawang Jati
Gumawang Jati Mohon Tunggu... Administrasi - Suka sepi

Akupun akan diam dalam sunyi.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tarian Mandau

15 Juni 2013   22:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:58 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tengah malam gelap hitam pekat,

aku tiba direngkuhmu.

Lunglai dan letih tersasa menusuk setiap pori sendiku,

dan akupun terusik bangun oleh sengatnya mentari pagi.

Saat aku tatap matamu, sebelum tarian itu kau mulai,

ada rasa kagum penuh tanda tanya.

Saat itu hanya kau berbisik dengan mata narnar,

biarkan kuselesaikan tarianku.

Ku biarkan kau menari penuh mantra

Ku biarkan kau berjingkat lembut menatap jiwaku

Ku biarkan kau telanjangi pikirku

Sebelum kau akhiri tarianmu kau bisikkan mantra


  • "biarkan tarianku tetap tarianku"
  • "Tarianmu? Akan kubiarkan menyiram sukma"
  • "Biarkan aku mencerna makna, karena hanya aku yang tau jantung nadinya  mandauku"
  • "Biarkan tariamu akan aku kawinkan dengan lekuk gerak mandauku"
  • "setelah kau puas dengan tarianmu....pergilah...biarkan aku menari tarian baruku denga lekuk jiwamu"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun