Pagi berembun terhantar rinduku
pada pucuk daun "morning glory" berbunga jingga
Menyangga siang meninggikan mentari pagi
Semburat rasa haru dipelataran nurani
Menukik kalbuku menepi dalam angan
Telah usai bisik bisik sang mengasingkan rasa
Yang ada ketulusan dan kejujuran tanpa garis batas
Terus saja kujabarkan rindu pada helai helai rambut putihmu
Aku tak merasa sendiri di lekuk langit tua....
Senandung bumi terekam syahdu.....direnta pagi..
Terbata dalam ucap bisuku yang kian gemetar.
Menela’ah tatapmu yang diam...…
Kau pencerah jiwa.....
Menari dalam hari namun tak terunggah.
Kuratap sendiri rona dibalik kabut ayu.....
Meraup senyummu tanpa jemu.
Senja melumat rindu sampai aku tersipu.
Mengusir sepi tanpa henti dan lelah.
Disini diujung senja.
Saat lembayung merekam jiwa
Rinduku melengkung dimega jingga.
Menantimu.....
Warna pelangiku memudar ketika tapak tak lagi basah…
Hujanpun tak lagi sanggup rendam beribu rinduku
Kunanti dirimu dalam gemerlap rindu
diantara pucuk "morning glory" yang jingga
Senja melambai sampai lepas magrib
tak jenuh menghantarku pada rangkaian hari hariku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H