Bukan...begini, buku sejarah tidak pernah 100% benar, harus ada analisa, uraian dari pemikiran penuh kebebasan.
Pada akhir perang dunia ke 2, Inggris balik lagi ke Penang tahun..kalau ndak salah... 1946, lalu dua tahun kemudian menjadi bagian dari Federasi Malaysia dan terus merdeka, sepertinya diberi hadiah kemerdekaan tahun.... 1957 kalau ndak salah. Perdana menteri pertamanya kalau ndak keliru Wong Pow Nee
Lalu, kalau ndak salah, ya benar ya (mulai ngaco rupanya Parjo) pernah menjadi kota elektronik dan menjadi zona perdagangan bebas.
Hus..ayo boarding udah dipanggil tuh...
maka buru-buru kita naik pesawat dan Parjo berjanji meneruskan ceritanya di atas pesawat...
Parjo lanjut dong ceritanya, pintaku...
Ah..sudah itu kan sejarah, alias masa lalu...mari bermimpi menyambut masa depan.... dan kita bergembira...Gini, maksudku kita ngobrolin rencana di Penang saja, dari pada ngobrolin masa lalu, mari menari demi beberapa jam lagi. Kan kita harus berencana..bukan? Kita akan ke Penang melalui darat dari Kuala Lumpur. Aku bisa pinjam mobil sahabatku yang menjadi mandor buruh migran. Mobilnya lumayak kok.
Tidak merepotkan orang lain kah?
Wah..tidak, dia akan suka kalau aku yang pinjam, nanti kita ambil E1 High Way sampai Ampang dan terus lanjut lewat E6, melewati batu Caves, Ipoh.... di sini kita bisa makan laksa, ada warung kesukaanku. Atau bisa berhenti di Perak sebelum ke Penang.
Parjo, sudah berapa kali kamu berjalan jalan di negeri Jiran?
(dia acuh tak menjawab dan terus berceloteh)