Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Mengembangkan Potensi Daerah 3T dengan Koneksi Internet Cepat

28 Februari 2017   14:21 Diperbarui: 28 Februari 2017   14:31 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uji koneksi internet melalui handphone (Sumber Dok.Pribadi)

Inovasi dan perkembangan teknologi digital yang semakin beragam memberikan banyak kemudahan bagi manusia. Tidak hanya memberikan kemudahan, dengan semakin berkembangnya dunia teknologi juga membuka kesempatan yang sangat luas bagi semua penggunanya untuk dapat meningkatkan kemampuan diri dalam meningkatkan taraf hidup, memunculkan berbagai ide dan inovasi yang berdampak positif bagi perkembangan dunia digital itu sendiri.

Di Indonesia sendiri perkembangan teknologi digital telah banyak dimanfaatkan oleh para inovator untuk membantu memacu laju perekonomian bangsa dalam mensejahterakan kehidupan masyarakat. sebagai salah satu inovasi digital yang fenomenal di kalangan masyarakat Indonesia adalah ojek online. 

Ojek yang notabene merupakan transportasi tradisional di sulap menjadi berbasis online dengan sentuhan teknologi digital. Fenomena transportasi digital ini telah mampu membuka lapangan pekerjaan dan mengubah taraf hidup masyarakat yang berprofesi sebagai tukang ojek menjadi lebih baik dan tentunya memberikan kemudahan bagi para pelanggan yang gemar dengan transportasi yang satu ini.

Namun keadaan tersebut bukanlah sebuah jaminan pemanfaatan teknologi digital telah dilakukan dengan maksimal di negara ini. Jika kita mengamati pemanfaatannya di daerah-daerah kategori terdepan, terluar dan terpencil maka hal ini belum terlaksana dengan cukup baik.

Seperti contoh daerah kampung halaman saya di kepulauan Nias. Pemanfaatan teknologi memang telah masuk ke daerah ini, namun masih terdapat kelemahan-kelemahan yang menjadi penghambat dalam memaksimalkan pemanfaatannya.Koneksi Internet Lambat dan Kurang Stabil

Salah satu permasalahan yang kini dialami oleh daerah kepaulauan Nias dalam memaksimalkan potensi di bidang teknologi digital adalah tersedianya koneksi jaringan internet yang cepat. Saya telah melakukan percobaan sederhana melalui handphone yang saya miliki untuk menguji kecepatan rata-rata koneksi internet di daerah tempat tinggal saya. Hasilnya menunjukkan bahwa kecepatan internet di kepulauan Nias sangat tidak stabil dan masih sangat lambat.

Ini sangat di sayangkan karena kini masyarakat Nias pada umumnya telah dapat menggunakan alat komunikasi seperti handphone dan ada juga yang dapat mengoperasikan laptop dan alat berteknologi canggih lainnya. Tentunya jika koneksi internet cepat telah dapat digunakan oleh masyarakat Nias dapat dijadikan sebagai batu lompatan untuk dapat mengembangkan diri dan melakukan interaksi yang positif dengan masyarakat di kota lainnya melalui media internet.

Kantor Plasa Telkom Gunungsitoli (Sumber : Dok.Pribadi)
Kantor Plasa Telkom Gunungsitoli (Sumber : Dok.Pribadi)
Plasa Telkom : Solusi Alternatif Internet Lambat di Daerah 3T

Dua tahun lalu sewaktu masih duduk di bangku perkuliahan saya baru mengetahui keberadaan Plasa Telkom yang berada dekat lapangan merdeka kota gunungsitoli sebagai tempat berinternet murah. 

Waktu itu masa liburan perkuliahan dan saya sedang berada di kampung halaman. Karena merasa bosan dan tidak adanya kegiatan di kampung, salah seorang teman mengajak saya untuk ngenet bareng di Plasa Telkom Gunungsitoli. Namun saya menolak ajakan tersebut karena saya berpikir hal itu akan sangat membosankan mengingat kondisi koneksi jaringan internet yang sangat buruk di daerah kami.

Beberapa hari berikutnya saya kembali mendapat ajakan dari teman saya untuk ngenet bareng di tempat yang sama, namun pada waktu itu saya kembali menolaknya dengan alasan ada pekerajaan rumah yang harus saya lakukan. Pada akhirnya saya merasa penasaran mengapa teman saya itu sangat suka internetan di Plasa Telkom. 

Karena merasa penasaran saya mencoba mencari informasi kepada adik saya yang memiliki pengalaman pernah online di tempat tersebut. Dari penuturan adik saya, ternyata koneksi internet di Plasa Telkom cukup bagus di bandingkan koneksi internet biasa. Selain koneksi internetnya bagus, biaya yang dikeluarkan cukup murah yaitu dengan 5000 rupiah kita dapat mengakses jaringan internet selama 12 jam lamanya.

Karena semakin penasaran dengan pemaparan adik saya, pada malam hari berikutnya saya memutuskan untuk melihat tempat tersebut sekedar untuk mengecek kondisinya saja. Dari pengamatan saya, tempatnya banyak sekali dikunjungi oleh para pelajar. 

Disana mereka melakukan berbagai aktivitas seperti browsing tugas dari sekolah, mendownload lagu hingga film dan ada juga yang bermain game online. Sungguh fasilitas yang sangat membantu. Sayangnya fasilitas seperti ini masih belum seluruhnya dimiliki oleh daerah-daerah di kepulauan Nias. Padahal ini sangat membantu sekali untuk meningkat sumber daya manusia yang ada di Nias.

Wirausahawan muda dari kepulauan Nias (Sumber : Dok.Pribadi)
Wirausahawan muda dari kepulauan Nias (Sumber : Dok.Pribadi)
Munculnya Wirausahawan Kreatif dari Nias

Salah satu efek dari perkembangan teknologi bagi masyarakat Nias adalah memunculkan potensi wirausaha bagi para penggiat media sosial. Beberapa rekan saya yang aktif menggunakan media sosial mulai memanfaatkan media sosial untuk membuka peluang bisnis melalui usaha jual beli barang dan jasa online. Tidak hanya itu saja, bahkan ada beberapa kaum muda yang kini menjadi wirausaha muda dan telah memiliki brand usahanya sendiri. 

Kaos Nias dan Gamagama Nias merupakan salah satu merek produk yang dikembangkan oleh pemuda asal pulau Nias dengan menggunakan media sosial sebagai alat pemasarannya. Keduanya merupakan produsen baju kaos yang kini sedang hits di kalangan muda-mudi Nias. Mereka sangat kreatif dengan menggabungkan kemajuan teknologi dan kebudayaan sebagai ujung tombak dari produk yang mereka hasilkan. 

Baju kaos yang di sesuaikan dengan selera kaum muda masa kini dibalut dengan kekhasan budaya Nias seperti kata-kata dalam bahasa nias, riasan atau ornamen kebudayaan menjadikannya unik namun tidak ketinggalan mode. Bahkan produk mereka tidak hanya terkenal dikalangan pemuda, orang dewasa hingga tua juga turut menggunakannya karena nilai-nilai kebudayaan yang melekat pada setiap produk tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa setiap daerah memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat dikembangkan melalui kemajuan teknologi. Khususnya di kepulauan nias, pengembangan potensi pariwisata, pertanian dan budaya masih belum dapat di eksplor lebih dalam karena masih kurangnya sumber daya manusia. Sumber daya manusia dapat dikembangkan melalui bantuan teknologi digital seperti internet. 

Tidak hanya meningkatkan sumber dayanya saja, dengan koneksi internet yang baik dapat membuka ruang interaksi yang luas bagi masyarakat Nias untuk dapat mengenalkan potensi yang dimilikinya kepada daerah lain atau bahkan hingga negara lain. Dengan peluncuran satelit 3S Telkom diharapkan mampu untuk memperluas jangkauan koneksi internet cepat ke daerah-daerah 3T sehingga potensi masyarakat Indonesia dapat tersalurkan dengan baik untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun