Setelah aku mengerti arti persaudaraan, mengerti dengan segala arti kehidupan, aku sendiri tanpa mereka yang seharusnya ada menemaniku, aku tersadar bahwa aku kehilangan saudara-saudara ku
Mengapa kami terpisah? Dijauhkan oleh keadaan yang sulit untuk aku masuk ke dalamnya, bukan ruangku dan bukan urusanku, sebab aku hanya bocah kecil yang mengerti apa-apa ketika ituÂ
Lowong angkasa bak memisahkan kami, padahal darahku ada pada mereka, dara mereka juga mengalir di tubuhku, namun kami terpisah entah kenapa, hidup bagaikan sepi yang tak akan pernah ramaiÂ
Bukan tak ada senyum di bibirku, setelah aku mengerti dengan keadaan ini, senyumku enggan merebak merekah bagai bunga, seperti orang sombong
Bapak, ibuk, kenapa kami terpisah? Ceritakan saja padaku, bagiku aku sudah dewasa dan pantas tahu dengan cerita masa lalu kehidupan kami, hidup ini bagaikan di dalam kegalauan tak bernamaÂ
Semoga secepatnya kami kembali bertemu menuntaskan rindu, kembali berlari seperti masa kecil dulu, bermain hingga salah satu dari kami menangis dan pulang dengan pakaian yang sudah kotor, Aku rindu ituÂ
Abai Siat, 15-12-2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H