Misi yang ingin saya bawa sangat sederhana. Mengingat perkembangan jaman yang semakin modern, alat-alat musik tradisional semakin hari semakin ditinggalkan. Kalau bukan saya atau kita sendiri yang memulai untuk memperkenalkan, siapa lagi yang akan memulai? Tentu bukan persoalan mudah untuk membuat alat musik tradisional disukai oleh anak-anak muda. Berbagai macam cara sudah dilakukan untuk meningkatkan ketertarikan anak muda terhadap alat musik tradisional, khususnya sapeh. Mulai dari karya sendiri sudah dilakukan sampai dengan cover beberapa lagu yang sedang populer.
Apakah pernah ada pengalaman menarik selama memainkan musik tradisional? Apa pernah ada yg komentar bahwa Anda tidak memainkan secara tradisional karena sudah dicampur drum dll?
Tentu ada hal-hal seperti itu. Ada yang protes, kenapa saya tidak memainkan yang tradisionalnya aja? Saya sudah jelaskan bahwa di beberapa permainan dan video yang saya buat bahwa saya tetap sisipkan lagu asli/aturan tradisionalnya. Alasan lain saya juga, seperti yang sudah saya sampaikan di atas, bahwa alat musik ini harus bisa bersaing di kondisi zaman sekarang. Harus mengikuti zaman jika tidak mau ditinggal.
Apa ideologi Anda dalam memainkan lagu pop dengan alat musik tradisional?
Memainkan lagu pop dengan alat musik tradisional sebenarnya hanyalah sebuah kamuflase bagi saya untuk mengiring anak-anak muda mengenal alat musik tradisi. Di dalam cover tersebut saya selipkan permainan-permainan tradisional dan pola-pola tradisional yang mungkin kebanyakan orang tidak sadari. Tapi dengan begitu,  banyak anak-anak muda yang akhirnya tahu nama-nama pola tradisional musik sapeh seperti datin julut, urau, dan sape leto.
Kami sempat melihat Anda berada di Ottawa dan sekarang di Chicago, apa yang Anda lakukan disana ?
Beberapa acara yang beruntut di Ottawa dan Chicago tidak pernah lepas dari musik yang menemani saya. Di sana saya melakukan beberapa pertunjukan dan memperkenalkan budaya Dayak kepada masyarakat disana, dimana musik dan kebudayaan Dayak hampir mirip dengan suku Indian yang berada di Amerika dan Kanada. Hal tersebut menjadi poin untuk  pendekatan saya kepada penonton sehingga mereka memiliki daya tarik yang lebih dalam lagi mengenai Dayak, Kalimantan, dan Borneo.
Apa rencana Anda ditahun 2017 sampai 2018 mendatang ?
Dalam beberapa bulan ke depan saya akan fokus merekam beberapa karya saya sendiri dan beberapa lagu tradisional sapeh yang belum sempat saya rekam. Lalu akan saya publikasi di channel YouTube saya sebagai pembelajaran untuk anak-anak muda sambil meningkatkan kreativitas saya lagi dan melihat peluang yang bisa saya gapai setinggi mungkin.
                                                                              English Version