Johnny G. Plate adalah Waketum TKN Jokowi-Amin pasca Pilpres 2019 ini, dan beliau juga merupakan Caleg asal Partai Nasdem untuk dapil  NTT I.
Politikus Nasdem asal Manggarai ini, pada pileg 2014 lalu memperoleh suara 33.704. Kali ini, ia berhasil menjadi caleg dengan perolehan suara terbanyak di dapil NTT I , dengan total 122.290 suara. Sebuah dukungan yang fantastis!
Johnny, berasal dari daerah pemilihan NTT I meliputi Kab. Alor, Kab. Ende, Kab. Flores Timur, Kab. Lembata, Kab. Manggarai, Kab. Manggarai Barat, Kab. Manggarai Timur, Kab. Nagekeo, Kab. Ngada, dan Kab. Sikka.
JP, perolehan suara Andreas Hugo Parera dari PDIP juga naik cukup signifikan bila dibandingkan lima tahun lalu. Pada 2014, ia memperoleh 49.089 suara. Kali ini suaranya sebanyak 90.610. Sama seperti JP, Andreas sudah terpilih untuk yang kedua kali dari dapil NTT I.
Selain
Johnny saat ini menjadi anggota Komisi XI yang melingkupi bidang keuangan, perencanaan pembangunan nasional, perbankan, lembaga keuangan bukan bank. Selain itu, Jhonny juga menjabat Ketua Kelompok Fraksi (kapoksi) XI, anggota Banggar, dan anggota Badan Musyawarah DPR-RI. Selain itu, Wakil Ketua Fraksi NasDem ini juga menjabat sebagai Ketua Departemen Energi SDA dan Lingkungan Hidup DPP NasDem.
Lalu bagaimana dengan Benny K. Harman?
BKH politikus Demokrat asal Manggarai ini memang sudah lama mewakili NTT di parlemen, terhitung sejak 2004. Dan pada Pileg 2019 kali ini, Benny kembali lolos ke parlemen dengan perolehan 35.923 suara, turun dibandingkan pada Pileg 2014 yang mencapai 53.701.
Dengan perolehan suara yang lebih kecil ini, bila tak didukung suara partai, BKH bisa tak lolos ke Senayan.
Bila perolehan suara adalah tolok ukur untuk melihat kepercayaan rakyat kepada politisi, maka perolehan suara yang makin menurun menunjukkan tren kepercayaan rakyat yang juga kian menurun, dan sebaliknya.
Jika membandingkan perolehan suara keduanya(red; Johnny dan Benny) rasanya kurang etis, dikarenakan keduanya merupakan politikus berintegritas baik dan belum pernah tersangkut masalah hukum atau praktek mafia lainnya.
Menurut saya juga, sangat wajar jika perolehan suara Johnny melambung tinggi dikarenakan berada dibarisan Jokowi-Amin, yang nota bene menang mutlak di NTT. Ditambah lagi dengan pemberitaan yang proporsinya jauh lebih banyak ketimbang Benny. Sedangkan untuk Benny sesuai kapasitasnya didukung Partai Demokrat yang berada di kubu oposisi.
Terlepas dari itu semua rakyat NTT telah memilih keduanya karena punya integritas yang baik dan bersih. Karena itu, bagi caleg yang terpilih ke Senayan, betul-betul harus bekerja dan mewakili aspirasi rakyat, dan rebut kembali kepercayaan rakyat itu agar kelak kembali terpilih dengan kepala tegak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H