Mohon tunggu...
Kraeng Guido
Kraeng Guido Mohon Tunggu... Petani - Petani Cengkeh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pembudidaya Tanaman Cengkeh | Senang dengar lagu band Jamrud, Padi dan Boomerang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memperingati 102 Tahun Penampakan Bunda Maria di Fatima

14 Mei 2019   17:23 Diperbarui: 1 Juli 2021   20:56 2797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lucia-fransisco-jacinta | majalah.hidupkatolik.com

Saat itu ada sekitar 70,000 orang dari berbagai wilayah di Portugal datang dan menyaksikan langsung mujizat yang telah dijanjikan Bunda Maria sebelumnya. Diantara puluhan rinu orang itu ada pula para dokter, insinyur, wartawan, fotografer, dan profesi lainnya.

Siang itu, dari langit yang mulai gelap karena tertutup awan terjadi hujan deras. Setelah ketiganya mengajak berpuluh-puluh ribu orang yang hadir di bukit penampakan untuk berdoa Rosario, Bunda Maria datang kembali dihadapan Lusia, Yasinta, dan Fransesko dan memperkenalkan diri sebagai Ratu Rosario dan mengajak semua orang bertobat.

Diakhir penampakan inilah terjadi Mujizat Matahari selama 15 menit. Puluhan ribu orang ikut menyaksikan matahari mulai berputar seperti menari-nari, berwarna-warni, lalu turun menuju bumi. 

Baca juga : Suatu Hari di Rumah Bunda Maria

Semua yang hadir jatuh berlutut, banyak yang disembuhkan secara ajaib dari berbagai sakit-penyakit yang diderita, dan pakaian yang mereka kenakan sebelumnya basah kuyub karena hujan lebat berubah menjadi kering.

Demikian juga tanah yang sebelumnya lumpur dan becek akibat hujan deras langsung menjadi kering. Bahkan dari jarak puluhan mil, Mujizat Matahari itu masih bisa dilihat banyak orang.

Pesan Perdamaian

Dalam penampakan ke-2 dan ke-3, Bunda Maria secara khusus meminta kepada anak-anak gembala itu agar tidak jemu-jemunya berdoa Rosario khususnya untuk berakhirnya peperangan di dunia. Bunda Maria dari Fatima, berpesan pada penampakan ke-5 bahkan menyerukan agar tekun berdoa Rosario demi tercapainya perdamaian dunia.

Fransisko wafat pada 4 April 1919, Yasinta pada 20 Februari 1920, sementara visioner lainnya, Lusia dikemudian hari mengabdikan dirinya sebagai seorang biarawati (suster) Karmelit dan wafat pada 13 Februari 2005 dalam usia 97 tahun

sumber lain: floresindependen.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun