Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Petani Porang Girang, Petani Cengkeh Ringkih

21 Agustus 2024   22:53 Diperbarui: 22 Agustus 2024   16:58 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka justru disambar galau, utamanya ketika dihadapkan pada anjloknya harga jual komoditas unggulan mereka yang kian mengkhawatirkan.

Saat ini, cengkeh kering dibeli dengan harga Rp 70.000 per kilo garamnya. Anjlok hampir setengah dari harga jual tahun lalu.

Namun, mayoritas para petani cengkeh di Desa Pacar sudah tahan banting tatkala dihadapkan dengan fakta semacam itu--fluktuasi harga.

Adalah permainan pasar. Pada saat surplus cengkeh, harga pasti seret. Begitu juga sebaliknya.

Dan untuk menyiasati kondisi semacam itu, para petani cengkeh berpenghasilan besar biasanya memilih untuk ojo kesusu (meminjam istilah Jokowi) dalam menjual hasil panennya. Biasanya distok di gudang-gudang sembari menunggu harga yang baik datang.

Akan tetapi selalu saja ada ironi, utamanya bagi petani cengkeh kecil yang terpaksa menjual murah cengkehya. Oleh karena terdesak oleh ragam kebutuhan hidup, dan lain sebagainya.

Meski tak bisa dielak bila biaya panen cengkeh memang cukup besar, hal ini sih tergantung volume panen.

Dalam hal ini, tentu saja para petani biasanya telah melalui kalkulasi-kalkulasi yang matang soal beban biaya yang ditanggung sebelum memutuskan untuk menjual cengkehnya.

Lalu lintas diskusi menyoal harga porang dan cengkeh di tengah petani Pacar memang tak kunjung menyepi seiring pembeli dan/atau pengepul dari luar daerah sesibuk semut datang menawari.

Kali ini, petani cengkeh perlu belajar dari petani porang dalam hal sabar. Sabar memang membawa nikmat, bukan begitu? Heu heu heu...

Sebat dan kopce dulu!*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun