Membaca artikel sepuh Kompasianer Sirpa tentang Kevin Bacon yang 3 hari kabur dari kandangnya bikin peternak babi Pacar terpicis macam Guido Arisso terkekeh-kekeh.
Lucu kalilah kutengok si Kevin. Kayak si Kim, babi jantan piaraanku, yang suka kabur dari kandang. Karena keseringan kabur, maka kujuluki dia begal (babi gatel). Heu heu heu..
Menurut Bapa Sir (begitu beta biasa panggil belio), Kevin Bacon tergolong pet (hewan kesayangan), dan karena itu, haram hukumnya dimakan dagingnya.
Beda kali pun dengan si Kim: kupelihara dengan segenap rasa sayang untuk berikutnya dinyate. Heu heu heu..
Konon ya, dengan kaburnya si Kevin, bikin gempar satu kabupaten di sono.
Mungkin saja di dalam perjalanan menuju alam bebas, si Kevin sesempat-sempatnya merusak fasilitas publik, berlaku vandalisme, dlsb. Sehingga isu kaburnya menjadi santer dan jadilah viral.
Namun, akan beda ceritanya bila si Kevin kabur ke Pacar. Yang heboh mungkin segelintir orang saja, yang notabene pemilik kebun yang tanaman jagung dan/atau ubi miliknya habis diobrak-abrik.
Maka, habislah sudah riwayat si Kevin. Tanpa banyak bacot, kalau bukan ditombak, mungkin parang setajam silet sudah merobek lehernya.. (eh memangnya babi punya leher yak? Heu heu heu...)
Beta pikir, di sini si Kevin kufur nikmat sama tuannya. Sudah enak dimanja-manja, bahkan dielus-elus, dikasih makanan sehat, dan tinggal mangap doang itu mulut, eh malah nyusahin diri dengan kabur ke alam bebas.
Dasar babi!
Namun, begitulah memang naluri dasaria hewani, utamanya babi. Babi akan bertindak banal dengan cara memberontak bila dikandangi.
Tak hanya itu, babi juga tergolong hewan yang keras kepala. Sekuat apa pun kita menkonstruksi bangunan-kandang, babi selalu punya cara untuk mengorek-ngorek sampai menjebol lapisan yang keras.
Perlu diketahui, cangkem babi itu sekuat linggis lho. Heu heu heu..
Tapi, meski terkesan sarat jorok dan kepala batu, babi itu hewan yang lucu dan lezat dagingnya. Tak percaya? Silahkan coba piara lalu makan!
Saya kira cukup sekian. Berhubung sudah genap 313 kata untuk memenuhi syarat menerbitkan sebuah artikel.*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H