Faedah pohon pisang itu mandraguna. Baik akar, batang, hingga daun dan buahnya.
Di sini saya hanya akan menjelaskan manfaat batang pisang, utamanya untuk dijadikan olahan dasar pakan babi.
Saya ambil contoh di Desa Pacar, Manggarai Barat, batang pisang acapkali dijadikan pakan babi. Sebutan lokal untuk batang pisang adalah "munak".
Prosesnya sederhana saja. Usai batang pisang dipotong, kemudian dicacah hingga tipis menggunakan pisau atau parang, lalu tinggal dicampuri sedikit dedak padi dan jagung. Bisa juga misalnya dicampuri dedaunan, makanan sisa manusia, dlsb.
Maka jadilah pakan babi [campuran dasar batang pisang] untuk berikutnya diberikan pada babi dewasa--rentang usia satu tahun ke atas. Pakan dari campuran batang pisang tadi urung diberikan pada babi usia lima bulan ke bawah karena mengandung serat kasar.
Olahan pakan lokal semacam ini memang tergolong mudah dan murah, dibandingkan membeli pakan babi industri yang mahal. Hanya memang dari segi kandungan gizi, jelas sekali pakan lokal kalah jauhlah.
Lebih lanjut, bagi orang Pacar, batang pisang [yang masih segar] tidak ada yang mubazir. Kecuali batang pisang yang sudah membusuk, karena memang tidak bisa diolah jadi pakan lantaran riskan babi mencret kemudian mati.
Manfaat ekonomi
Selain dimanfaatkan untuk keperluan pribadi, batang pisang bisa juga diobral untuk meraup cuan.
Harga jual per batang pisang berkisar antar Rp10.000,00 hingga Rp15.000,00. Ya, tergantung pada ukuran dan panjangnya.
Untuk di Manggarai Raya misalnya, bisnis jual-beli batang pisang tergolong cukup menjanjikan.