Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pelihara Babi

3 Juni 2022   21:55 Diperbarui: 3 Juni 2022   22:04 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Babi dan tuak itu punya fungsi sentral. Selain sebagai ternak dan minuman adat, juga karena keduanya punya nilai ekonomi tinggi.

Terkhusus babi, kita perhatikan saat ini banyak dipelihara oleh masyarakat Manggarai. Karena memang dari segi harga dan pemanfaatannya, babi begitu bernilai.

Berbicara soal naiknya harga babi, utamanya di Manggarai Flores, persisnya terjadi pasca-merebaknya virus/demam babi afrika (african swine fever) 2 tahun yang lalu. Karena ya, setelah itu ketersediaan babi memang langka.

Pelihara babi, lebih lanjut, kini menjadi aktivitas kebudayaan komunitas. Dalam artian, tak terikat dengan praksis--bidang kehidupan masyarakat.

Jadi, mau Anda petani, guru, dokter, DPR, dlsb bisa memelihara babi. Intinya, ada niat dan tidak jijik. Itu saja.

Apalagi saat ini, umumnya masyarakat Manggarai berada pada titik pikir transisi ekonomi. Berpacu dalam ekonomi, demi hidup yang lebih baik.

Dan, lagi-lagi salah satu sarananya ialah dengan memelihara babi.

Kurang lebih begitu. Jadi, sudah siap memelihara babi, kawan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun