Ini merupakan jenis hama yang sering merusak kulit batang hingga batang tanaman kita. Hama penggerek batang biasanya menyerang bagian bawah batang tanaman cengkeh yang berumur 3-8 tahun.
Tanda-tanda yang biasa kita jumpai adalah muncul lubang penggerek serta mengeluarkan cairan dan serbuk kayu cengkeh hasil gerekan.
Untuk memberantas hama penggerek ini bisa dilakukan dengan cara membasmi telur-telurnya yang biasanya terdapat di batang di sekitar pokok pohon. Selebihnya, dengan cara menutup lubang-lubang dengan kapas yang telah disemprot dengan insektisida seperti Dimercon 100 atau Paradiklorobenzol.
2. Hama penggerek ranting
Keberadaan hama jenis ini memang tidak begitu berbahaya bagi produktivitas cengkeh. Tapi, tetap dilakukan penyemprotan insektisida.
3. Rayap
Rayap biasanya menyerang akar pada bibit tanaman cengkeh yang baru dipindahkan ke areal tanam. Ada kalanya rayap menyerang bibit yang sebelumnya tidak disemprot insektisida.
Bagian lain yang diserang rayap biasanya kulit akar hingga leher akarnya. Dan apabila kulit akarnya dimakan habis, otomatis tanaman akan cepat mati.
Untuk menyiasati hal itu, kita perlu menyemprotkan obat anti rayap serta insektisida berupa Endrin dan Dildrin W.P.
4. Kutu daun
Kutu daun ini bersifat parasit karena keberadaannya yang bisa menghisap cairan tanaman cengkeh. Akibatnya, pucuk daun bisa mengering hingga berguguran.
Pada bagian daun yang diserang oleh hama kutu ini, bisa menimbulkan jelaga berupa lapisan berwarna hitam. Akibatnya daya tahan tanaman lemah hingga terjadinya kematian pada ranting.
Untuk mengatasinya bisa dilakukan dengan cara menyemprotkan zat Endrin 1% atau Medol 0,5%. Selain itu, semut-semut yang biasa bersarang di daun diberantas juga.
5. Jamur akar
Jamur akar biasanya menyerang tanaman cengkeh yang usianya masih muda ataupun sudah dewasa. Tanaman yang diserang oleh jamur akar ini akan mengalami kematian mendadak.