Lebih daripada itu, sekali lagi, bersyukur karena sejauh ini Presiden Jokowi selaku kepala pemerintahan di republik ini sudah mengambil keputusan yang tepat untuk membatalkan opsi impor satu juta ton beras. Keputusan ini juga semakin mempertegas posisi Jokowi yang telah menunjukkan keberpihakannya (dan mau mendengarkan) suara minor petani.
Bersyukurlah pula karena sejauh ini Presiden Jokowi telah memerintahkan Perum Bulog agar menyerap sepenuhnya beras petani pada panen raya mendatang ini.
Adapun sebagai solusi, saya kira, 3 (tiga) hal ini akan menjadi penting dilakukan agar ke depannya bangsa kita tidak kecantol beras impor lagi.
Pertama, mengeluarkan regulasi dan/atau kebijakan bebas beras impor. Saya pikir, hal ini relevan dengan kampanye menolak produk asing ala Presiden. Plus ikhtiar bebas beras impor akan tercapai jika pengembangan proyek kedaulatan pangan dikerjakan secara serius dan simultan.
Kedua, membabat habis mafia impor beras sampai ke akar-akarnya. Karena saya yakin, ada tangan jahil yang ikut bermain di balik rencana impor beras di tengah panen raya tahun ini.
Ketiga, menempatkan lembaga netral sekaliber BPS sebagai otoritas pengelolaan data pangan nasional sekaligus sebagai patner kerja bagi pemerintah dalam mengambil keputusan terkait ekspor-impor beras.(*)
Salam Cengkeh