Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Presiden Jokowi Tidak Main-main Membangun Pariwisata Labuan Bajo

31 Januari 2021   01:36 Diperbarui: 31 Januari 2021   19:40 1013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kementerian PUPR gelontorkan 50 miliar untuk bangun jalan lintas utara Manggarai Barat (Komodopos.com)

Pembangunan Labuan Bajo sebagai pariwisata super prioritas/premium, saya pikir, progresnya sudah menuju 60 persen.

Sebagaimana Labuan Bajo merupakan salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang saat ini sedang dikembangkan menjadi kawasan industri pariwisata.

Komitmen pemerintah pusat untuk membangun pariwisata Labuan Bajo dalam hal ini tidak diragukan lagi, tentu saja. Setidaknya dalam tiga kali lawatan ke Manggarai Barat, Presiden Jokowi selalu menyatakan kesungguhannya itu.

Komitmen Presiden Jokowi itu tak hanya mentok pada tataran paradigma, tapi beliau mengejawantahkan lewat sejumlah proyek pembangunan yang dimulai sejak 2018 yang lalu. 

Besaran pendanaan proyek ini tak main-main jumlahnya. Dana yang digelontorkan oleh pemerintah pusat mencapai 1,3 triliun rupiah.

Rencananya, proyek pembangunan ini tak sekadar diarahkan pada perbaikan infrastruktur pariwisata seperti jalan raya, perluasan area bandara dan pembangunan dermaga, tapi juga dalam rangka mendukung industri kreatif hingga UKMK.

Dan sejauh ini progres pengerjaan beberapa proyek ini sudah mulai nampak dan bisa dinikmati oleh masyarakat. Yang ditandai dengan adanya pembenahan infrastruktur, pengadaan sarana prasarana penunjang pariwisata dan penataan lokasi wisata.

Ambil contoh saja, misalnya, penataan lokasi wisata Puncak Waringin Labuan Bajo yang rencananya akan dirampungkan tahun 2021 ini. Di mana dulunya kawasan ini amburadul karena tidak ditata dengan baik. 

Tapi, setelah adanya proyek pengembangan wisata yang dikerjakan langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), ronanya kini sudah parlente dan elok dipandang mata.

Pembangunan di Puncak Waringin, Labuan Bajo, Manggarai Barat (Bonauli/detikTravel)
Pembangunan di Puncak Waringin, Labuan Bajo, Manggarai Barat (Bonauli/detikTravel)

Hasil penataan jalan raya Puncak Waringin, salah satu lokasi wisata yang ada di Labuan Bajo (Foto: Istimewa)
Hasil penataan jalan raya Puncak Waringin, salah satu lokasi wisata yang ada di Labuan Bajo (Foto: Istimewa)

Suvenir berupa kerajinan tangan dan produk pengetahuan Mama-mama Manggarai yang dipamerkan di Puncak Waringin. Kerajinan tangan ini bisa juga kita beli jika hendak berwisata ke Labuan Bajo, NTT (foto: Kemenparekraf)
Suvenir berupa kerajinan tangan dan produk pengetahuan Mama-mama Manggarai yang dipamerkan di Puncak Waringin. Kerajinan tangan ini bisa juga kita beli jika hendak berwisata ke Labuan Bajo, NTT (foto: Kemenparekraf)
Seperti yang direncanakan pemerintah sebelumnya, lokasi wisata Puncak Waringin ini juga nantinya akan dijadikan sebagai tempat untuk mengoptimalkan potensi masyarakat yang ada di Labuan Bajo. Baik itu lewat kegiatan semacam workshop, show case, pameran tenun, sovunir, kuliner hingga atraksi budaya lokal.

Tersebab logika yang dibangun adalah pembenahan dan pengembangan lokasi wisata Puncak Waringin kelak mejadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan berpotensial mendongkrak perekonomian masyarakat.

Selain proyek Puncak Waringin, proyek jalan raya lintas utara Kabupaten Manggarai Barat juga sedang dikerjakan oleh Kementerian PUPR dan rencananya akan selesai pada tahun 2023 mendatang.

Sebagaimana proyek jalan ini dimaksudkan untuk menghubungkan Labuan Bajo, Kab. Manggarai Barat dengan Reo, Kab. Manggarai. 

Selain itu, jika ruas jalan ini nantinya akan rampung, maka pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan membangun sebuah dermaga niaga untuk kapal barang dan penumpang di Bari, Kecamatan Macang Pacar. (Komodopos.com)

Adapun selama ini baik kapal barang maupun kapal wisata masih menggunakan dermaga yang sama di Labuan Bajo.

Saya pikir, rencana pemerintah ini bagus sekali. Supaya tidak romol dan pemandangan laut tidak lagi ditutupi oleh kontainer yang bertumpuk-tumpuk di dermaga. Apalagi luas dermaga di Labuan Bajo sangat kecil dan tidak cukup untuk diokupasi oleh banyaknya kapal.

Fakta lain juga menyuguhkan bahwa, sepanjang tahun 2019, ruas jalan lintas utara Labuan Bajo ini sudah dibangun sepanjang 17,5 km. Namun, pembangunan ruas jalan ini masih akan terus dikebut hingga selesai.

Kementerian PUPR gelontorkan 50 miliar untuk bangun jalan lintas utara Manggarai Barat (Komodopos.com)
Kementerian PUPR gelontorkan 50 miliar untuk bangun jalan lintas utara Manggarai Barat (Komodopos.com)

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Pada galibnya, sejumlah proyek pemerintah pusat ini tak hanya berhenti di daratan Labuan Bajo, Pulau Flores. Tapi juga sudah melebarkan sayapnya ke kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).

Ya, tentunya kita semua masih ingat dengan adanya proyek Geopark atau yang disebut juga dengan Jurassic Park di Pulau Rinca. Meski proyek ini awalnya ditolak keras oleh masyarakat karena menabrak prinsip konservasi komodo, namun hal itu lantas tak membuat pemerintah bergeming.

Tapi, pertentangan memang bukanlah tujuan akhir. Diskursus rasional seputar rencana pengembangan Pulau Rinca mengetengahkan keputusan yang tepat. Baik pemerintah dan masyarakat seyogyanya berusaha memberikan kontribusi yang baik bagi pariwisata Labuan Bajo.

Perbedaan kepentingan terhadap rencana pengembangan dan penetapan Pulau Rinca ini membuat kita sadar, bahwa pembangunan merupakan usaha bersama untuk menyatukan semua energi pelbagai elemen, baik pemerintah pusat dan daerah, pelaku wisata dan masyarakat umum. 

Kendati, tujuan akhir dari proyek pariwisata ini adalah menjadikan masyarakat Manggarai Barat dan NTT umumnya sejahtera.

Kiranya yang menjadi catatan penting adalah semoga proyek-proyek ini berjalan dengan lancar dan tidak menimbulkan kerusakan yang teramat terhadap bentangan dan rona alam Labuan Bajo. Kalaupun kelak Presiden Jokowi mengundang investor ke Labuan Bajo, diusahakan untuk mengundang investor yang punya rekor bagus. 

Ihwal, kami masyarakat Manggarai selama ini sudah terlanjur trauma dengan aktivitas banal dan tidak bertanggung jawab para investor di tanah Nuca Lale (nama lain Manggarai). Kedatangan mereka hanya menorehkan kerusakan dan kekacauan parah.

Sebaliknya, kita masyarakat Manggarai harus mendukung penuh segala niat baik Presiden Jokowi seraya bersama-sama mengawal, menjaga serta merawat buah dari pembangunan yang sudah ada.

Salam Indonesia Maju!

                              Salam cengkeh                        

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun