Awal tahun baru 2021 ini, harga jual sejumlah komoditi pertanian memasuki babak baru. Bisa disebut juga tren harganya mulai membaik di pasaran.
Sebut saja beberapa di antaranya, misalnya harga jual umbi porang dan cengkeh kering.
Saya sengaja menyandingkan kedua produk pertanian ini karena di tempat saya, Manggarai--Flores, porang dan cengkeh merupakan tanaman yang sedang femiliar dan mulai banyak dibudidayakan oleh para petani.
Tentu saja hal ini masih setali tiga uang dengan nilai tawar keduanya yang lumayan menggairahkan.
Terkhusus untuk tanaman porang, misalnya, selama dua tahun terakhir (periode 2019-2020), banyak dibudidayakan oleh para petani Manggarai ihwal permintaan pasar terhadap umbi porang cukup signifikan.
Entah itu misalnya untuk diperjualbelikan di dalam negeri maupun selebihnya di ekspor ke luar negeri, seperti ke China, Vietnam dan beberapa negara Barat lainnya.
Lalu, bagaimana terkait harga umbi porang dan cengkeh sejauh ini?
Porang
Saya sendiri sampai saat ini kurang tahu secara spesifik mengenai sebaran harga umbi porang di berbagai reksa wilayah di Indonesia. Kendati pun, begitu memasuki tahun baru ini belum ada daftar rilis harga terbaru.
Tapi, bila menyigi harga jual umbi porang per 13 Januari 2021 di Manggarai dan umumnya Pulau Flores, bisa ditaksir mencapai Rp 70.000,00 per kg.
Besaran harga ini masih terbilang tidak berubah dari tahun sebelumnya, 2020, plus di tengah pandemi Covid-19.
Sejauh ini memang petani porang di Pulau Flores umumnya menjual produk pertaniannya dalam bentuk utuh (baca: porang segar) dan belum sempat diolah lebih lanjut.
Bisa saja sebenarnya petani mengolahnya terlebih dulu sebelum dijual, tapi karena terkendala mesin pengolah, ya, jadi terpaksa dijual dalam keadaan mentah saja.
Meski demikian, torehan harga jual umbi porang kisaran Rp 70.000,00 per kg itu cukup membuat petani bernafas lega berikut membuat mereka semakin bersemangat membudidayakan tanaman porang di ladang.
Porang adalah tanaman diversifikasi. Maksud saya, karena tumbuhan satu ini bisa dijadikan tanaman tumpang sari di sela-sela tanaman lainnya. Sehingga dalam hal ini, petani tidak perlu sibuk lagi untuk menyiapkan lahan baru.
Umbi tanaman porang tumbuh di dasar batang pohonnya. Manfaat dari umbi porang ini amat mandraguna, selain untuk keperluan konsumsi, bisa juga untuk dibuat lem, bahan kosmetik dan lain-lain.
Lebih daripada itu, bagaimana sejauh ini harga porang di tempat Anda?
Saya pikir, meskipun ada perbedaan harga jual, tapi perlu disadari juga faktor mobilitas barang dan jasa turut mempengaruhi dalam hal ini. Sebagaimana teori ekonomi, semakin jauh lokasi produksi suatu barang, maka semakin tinggi harga jualnya. Kira-kira begitu.
2. Cengkeh
Sebagaimana kita tahu, bahwa cengkeh adalah tanaman perdu dan cukup menjanjikan dari segi ekonomi. Selebihnya, cengkeh merupakan salah satu produk pertanian kebanggan bangsa ini, selain tanaman pala dan kopi, misalnya.
Pada masa kejayaannya beberapa dekade yang lalu, cengkeh dijuluki sebagai emas coklat. Ya, karena sewaktu itu harga jual produk cengkeh kering hampir setara dengan emas antam.
Tapi, itu dulu. Kini, selama satu periode terakhir harga cengkeh sudah tidak mencerminkan era 'keemasan' itu lagi. Pasang- surut harga cengkeh terus bergejolak setiap tahunnya.
Di tempat saya Labuan Bajo--Manggarai Barat, misalnya, harga cengkeh kering, Rabu (13/01), dibanderol Rp 65.000,00 per kg dari sebelumnya Rp 90.000,00.
Memasuki tahun baru 2021 ini, ada tren naik satu digit dari harga sebelumnya Rp 55.000,00 pada Desember 2020.
Tapi, pada dasarnya besaran harga jual cengkeh kering ini masih teramat jomplang dari harapan petani cengkeh lokal. Karena bair bagaimanapun, harga cengkeh kering normalnya adalah Rp 120.000,00 per kg.
Dan memang di tengah pandemi ini harga cengkeh turut dipengaruhi dan harganya ikut terjungkal di pasaran.
Saya juga sempat bertukar pikiran dengan beberapa petani cengkeh di luar pulau kaitanya dengan besaran harga cengkeh di masing-masing wilayah. Dan memang hampir tidak jauh berbeda.
Intinya, tetap bersyukur saja karena sejauh ini komoditi pertanian masih mempunyai harga jual di pasaran dan masih dibutuhkan oleh konsumen.
Berharap saja pandemi ini segera berlalu agar harga jual produk petani kembali membaik. Semoga.
Salam Cengkeh
__
Baca juga artikel porang HEADLINE berikut ini:
1. Begini Cerita Panen Umbi Porang di Tengah Pandemi
2. Ayo, Petani Indonesia Tanam Porang!
3. Candela Porang Manggarai
4. Harga Porang yang Membuat Petani Bernafas Lega
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H