Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Dear Petani, Usai Menjual Hasil Pertanian Perhatikan 4 Hal Ini agar Keuangan Tetap Aman

24 Agustus 2020   19:05 Diperbarui: 26 Agustus 2020   08:15 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keuangan (Gambar: freepik.com)

Tulisan ini dibuat dengan tujuan menganalisis hasil penjualan komoditas pertanian di tingkat petani. Atau dalam bahasa sederhananya, menerka lalu lintas uang hasil penjualan produk pertanian.

Berkenaan sekarang ini para petani di Tanah Air umumnya baru saja menyelesaikan pemanenan. Bahkan ada beberapa diantaranya yang sudah menjual produk pertaniannya kepada pedagang pengumpul, broker dan eksportir.

Dengan begitu petani kita boleh menarik nafas lega sembari menggantungkan harapan ekonomi kembali berdenyut. Tetapi pertanyaannya kemudian, seperti apa usaha petani dalam menjaga kondisi keuangannya tetap aman seusai menjual produk pertaniannya?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, sebagai sesama petani, saya coba menawarkan beberapa solusi alternatif berikut ini agar kita lebih mahfum dan tidak salah kelola dalam memanajemen keuangan kita.

1. Menabung ke Bank

Menabung ke bank adalah salah satu langkah solutif bila tak ingin pengelolaan keuangan kita kocar-kacir. Selain itu menabung ke bank lebih di rasa aman dibandingkan kita menyimpan uang di bawah kasur, di dalam lemari dan di atas plafon rumah, misalnya.

Suatu sisi, menabung ke bank untuk penghematan. Bahwasannya supaya seluruh dana hasil  penjualan produk pertanian kita tidak digunakan untuk belanja.

Hal ini sangat penting karena, menurut saya, selama ini sebagian besar petani kita selalu mengeluh kekurangan modal seketika memasuki musim tanam hingga panen. 

Keluhan-keluhan itu berkutat seputar ketiadaan uang untuk membeli pupuk, biaya upah buruh tanam dan panen, kekurangan biaya operasional kerja dan lain sebagainya.

Saya melihat delik persoalannya ada pada manajemen keuangan yang kacau balau. Karena sejak awal tidak ada orientasi pada penghematan dan lebih condong pada pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu.

Maka dari itu, menabung ke bank adalah solusinya. Pada dasarnya juga, membuat buku tabungan bank itu tidak terlalu bertele-tele. Tinggal Anda datang saja ke bank terdekat, lalu konsultasi dengan pegawainya. Selesai.

2. Investasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun