Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Setelah Panen Cengkeh Usai

9 Agustus 2020   12:03 Diperbarui: 12 Agustus 2020   11:53 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi| Bunga cengkeh yang siap untuk dipanen di kebun milik kami, Desa Pacar, Kecamatan Pacar, Kabupaten Manggarai Barat (Dok REBA LOMEH)

Kami juga punya kebiasaan, bila tiba dipenghujung masa panen, kami sengaja menghibahkan dua hingga tiga pohon cengkeh untuk di panen secara gratis oleh Om-Om buruh petik. Dengan maksud simbol terima kasih kami karena kesudian mereka untuk membantu. Pastinya ini di luar upah pokok mereka, tentu saja.

Singkatnya, seusai masa panen tahun ini, kami merasa sangat lega. Setidaknya bisa mengurangi kesibukan yang menguras banyak tenaga, energi maupun biaya panen yang tak sedikit.

Sementara untuk cengkeh sendiri, sejauh ini kami memilih untuk sementara menyimpannya di gudang. Tentu sifatnya temporal, sembari menunggu tawaran harga yang baik datang. 

Kendati keunggulan lain dari cengkeh kering yakni, bisa disimpan dalam waktu yang lama. Terpenting tidak disimpan di tempat lembab dan jangan sampai terkena air. Ini untuk menjaga kualitasnya tetap terjaga.

Karungan cengkeh kering yang ditaruh di gudang penyimpanan (dokpri)
Karungan cengkeh kering yang ditaruh di gudang penyimpanan (dokpri)

Akhirul kata, terima kasih banyak untuk semua pihak yang selama ini ikut andil dalam menyukseskan pemanenan cengkeh kami. Baik itu untuk Om-Om dan Tanta-tanta yang membantu selama pemetikan hingga penyortiran bunga cengkeh.

Terima kasih banyak. Salam sehat dan salam cengkeh. Tuhan memberkati. Tabe

*Reba Lomeh, Pacar, 9 Agustus 2020*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun