Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal "Terrace System", Politik Agraria Belanda Ketika Menjajah di Manggarai

7 Mei 2020   23:03 Diperbarui: 10 Mei 2020   07:46 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedatangan Belanda ke Manggarai, Flores pada tahun 1916 -1917 ditandai dengan di mulainya peningkatan pertanian dan produktivitas pangan hingga rakyat mulai mengadaptasikan pertaniannya dengan tanaman komuditi.

Meski penerapan sistem terasering ini kental dengan akumulasi kapital (perampokan) oleh pihak Belanda waktu itu

Semua daerah pertanian yang di buka oleh Belanda seperti persawahan dan perkebunan tidak lagi membutuhkan keputusan komunal tentang kapan saat penanaman dan alokasi pembagian kerja.

Intervensi yang dilakukan oleh kolonialisme Belanda dalam sektor politik maupun agraria ini menyebabkan beralihnya kepemilikan tanah di Mangggarai dari komunal ke pemilik individual. 

Kepemilikan individual ini lantas menaiknya tingkat kesuburaan dan nilai jual tanah itu sendiri.

Sangat jelas bahwa, politik agararia dengan menghadirkan konsep terrace system bagi pertanian di tanah Manggarai dapat menciptakan kesuburan dan meningkatkan hasil pertanian. Terlepas dibalik itu ada modus operandi melakukan kejahatan oleh pihak kolonial.

Sebagai penutup, perlu saya tegaskan bahwa tulisan ini dibuat dengan maksud mempertebal khasanah pengetahuan sejarah kita akan arti penting keberadaan bangsa kolonialisme di Tanah Air. 

Meski pun saya bukan ahli sejarah, namun rangkuman singkat ini dibuat (a la kadarnya) agar supaya sejarah dan pengaruh politik agraria bangsa Belanda di tanah Manggarai dan flores pada umumnya bisa kita ketahui bersama.

Kurang lebih begitu kira-kira. Semoga bermanfaat. Salam hangat

Referensi: Gordon. Op. Cit. Hal. 131

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun