Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Virus Corona, Kiamat 2020 dan Filsafat Leibniz

27 Januari 2020   11:27 Diperbarui: 28 Januari 2020   05:57 2417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terhitung sudah mewabah ke enam negara tetangga (Asia selatan). Dalam hal ini Negara kita Indonesia masih steril dengan adanya bahaya virus ini.

Kiamat, Virus Corona dan Filsafat Leibniz

Saya sendiri tidak tahu apakah sekaliber filsuf Leibniz percaya akan ramalan kiamat atau tidak. Kendati dia sendiri yang dalam pandangan saya secara tidak langsung membuat terminologi tentang keburukan fisik, untuk merepresentasikan terjadinya 'kiamat' dalam diri manusia.

Leibniz juga berpandangan bahwa; Tuhan telah menciptakan bumi dan segala isinya sebagai dunia yang terbaik diantara dunia lainnya.

Sesudah Tuhan menciptakan dunia, Tuhan tidak memperhatikannya lagi. Ia telah menyusunya (segala ciptaan) untuk selamanya akan berjalan secara sejajar dan beriringan. Makanya Leibniz memandang tidak ada campur tangan Tuhan dalam jalannya dunia yang sekarang ini.

Tapi fakta lain juga menyuguhkan bahwa, meski Leibniz percaya bahwa meski Tuhan sudah menciptakan bumi ini terbaik dari dunia yang lainnya, tidak menutup kemungkinan akan adanya keburukan dan kejahatan yang akan dilakukan oleh ciptaaNya (manusia).

Oleh karena Tuhan mencintai manusia, maka dibiarkanNya kejahatan merajalela didunia. Maka Leibniz pun membuat sejumlah terminologi tentang keburukan. Yang salah satu diantaranya ialah, Keburukan Fisik. Misalnya karena penyakit dan penderitaan yang dialami manusia.

Pandangan Leibniz ini bisa juga disesuaikan dengan fakta virus corona yang terjadi saat ini. Hal ini diejawantahkannya supaya kita lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan. Pun rasa sakit ini bertindak sebagai hukuman agar kita segera memperbaiki diri.

"Tidak dibenarkan juga bila kita menyebutnya sebagai azab. Kendati Tuhan sendiri sangat menyanyangi umat manusia"

kita juga diajak (lihat gambar) bahwa agar lebih mencintai bumi. Sebagaimana bumi telah mencintai kita lebih dulu. Itu berarti kita punya kewajiban untuk saling menjaga, merawat dan melestarikan alam ciptaan Tuhan.

Bila menggunakan mitologi kiamat dari kacamata seorang Leibniz dalam meneropong kasus virus corona yang terjadi saat ini, kita bisa menyimpulkan bahwa, penyakit akibat terinfeksi virus ini 'merupakan cambuk kecil' untuk kita sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan menjaga pola makan yang teratur.

Sebagai penutup, harapan saya bagi saudara-saudara yang saat ini terkena virus corona untuk segera sembuh dan baikan. Dan untuk kita sebagian besar umat agar menjaga diri agar terhindar dari penyakit ini. Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun