Riuh ramainya pemberitaan terkait Betrand Peto beberapa pekan terakhir ini membuat salah seorang paranormal entertain di tanah air naik pitam. Paranormal ini konon mendapat wahyu dari langit untuk mendeteksi kepribadian Betrand Peto.
"Kemesraan dengan ibu atau bapak itu akan beda, apalagi dimasa puber, harus diarahkan" Pungkas You, salah seorang paranormal.
Saya juga tidak tahu apa urgensinya paranormal membicarakan perubahan biologis (red; puber) pada diri seseorang. Sebagaimana paranormal yang kita ketahui adalah ahli meramal dan menganalisa sesuatu berdasarkan penglihatan gaib dan hampir tidak bisa dibuktikan secara ilmiah dan tidak realistis. Jadi dalam kasus Betrand ini, apa yang bisa dicerna dari pendapat orang semacam ini? Angan-angan? Dongeng? Tidak nyambung blas!
Agar supaya tidak rancu, bertanyalah dan atau dengarkan pendapat mereka yang punya spesifikasi disiplin ilmu dan benar-benar ahli menilai fenomena ini. Sebut saja misalnya dari para psikolog atau psikiater yang melalui prosedur ilmiah dan hasilnya bisa dipertanggungjawabkan.
Polemik yang mendera Betrand Peto ini saya yakin sengaja dibesar-besarkan dan dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk mencuri panggung. Apalagi berbicara kaitannya paranormal entertain semacam ini. Terbaca dong ya segmentasinya ke arah mana.
Lucu memang. Baik untuk si paranormal dan sebagian warganet yang sudah membully, saya pikir tidak perlu sensitif dan berlebihan dalam menyikapi suatu hal. Kita tidak perlu menyangsikan seseorang dengan vonis sepihak dari apa yang kita simak.
Fakta lain jyga menyuguhkan bahwa, bila menimbang kualitas SDM sebagian masyarakat (netizen) kita saat ini, saya rasa perlu di upgrade lagi. Agar tidak mudah terpengaruh dengan masalah-masalah receh karena kekaburan kongnitif.
Sebagai tambahan, saya bukan buzzer yang dibayar oleh Betrand Peto untuk membelanya mati-matian dan berdarah-darah. Saya hanya penulis gelap yang berusaha mencerahkan pikiran sebagian masyarakat akar rumput di negeri ini yang sudah lama kusut tidak keruan dalam melihat suatu peristiwa.
Bacaan : Satu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H