Setelah itu dilanjutkan dengan turunan yang menurut saya cukup curam, dan  akhirnya tibalah di Lembah Tengkorak. Waw, saya disuguhi pemandangan yang menurut saya eksotis. Lelah saya terbayar setelah menempuh 2.5 jam perjalanan.Â
Saya berkeliling sebentar di sekitaran lembah dan melihat airnya sangat jernih sekali, terbesit dipikiran saya untuk mencoba berenang, namun setelah dipikir-pikir sepertinya tidak mungkin karena perjalanan pulang masih sangat jauh dan saya tidak membawa baju ganti dan memang tempat ini nyaman sekali untuk healing melepas kepenatan setelah menghadapi keruwetan hidup di kota. Setelah berfoto-foto, saya membuka perbekalan makanan dan melahapnya sampai habis.
Waktupun sudah sore sekali, saya bersiap-siap untuk pulang. Diperjalanan menuju pulang, tracknya lumayan menanjak, namun saya tidak memilih istirahat karena suasana di perjalanan lumayan geueum, yang artinya menyeramkan, mungkin juga karena saat di perjalanan pulang sudah mulai agak gelap dan sepi.
Setelah 2 jam perjalanan pulang, saya sudah sampai di rumah warga. Perjalanan pulang lumayan cepat karena saya ngebut tanpa istirahat. Kemudian saya beristirahat sebentar di rumah Abah dan mulai membersihkan kaki saya yang terkena lumpur, namun sebelum itu saya menemukan pacet yang menggigit kaki saya, pacet ini adalah hewan sejenis lintah, sempat agak kaget namun setelah itu saya segera menyemprotnya menggunakan hand sanitizer dan pacet itupun lepas dengan sendirinya.
Setelah itu saya bergegas untuk pulang ke rumah, dan healing kali ini sangat memuaskan sekali. Mungkin lain kali saya akan berkunjung ke sana lagi, karena memang benar bahwa Lembah Tengkorak tidak seseram namanya, bahkan saya sempat bingung mengapa dinamai lembah tengkorak padahal di lembah tersebut tidak ada sesuatu yang menyerupai tengkorak. Bahkan warga di sana menyebutnya Danau Urugan, hehehe.
Saran saya sih jika kamu ingin berkunjung ke Lembah Tengkorak, harus menyiapkan beberapa hal seperti fisik yang prima (kalau bisa sih sebelum ke sana olahraga dulu), dan menyiapkan mental karena perjalanan cukup panjang dan melewati hutan yang rimbun, ditakutkan nanti kalau tidak siap mental malah kepengen pulang di tengah perjalanan. Kemudian, kalau bisa pergi dengan orang yang sudah pernah ke Lembah Tengkorak, karena di perjalanan banyak cagak (jalan bercabang) dan itu rawan tersesat, karena info terakhir yang saya dengar ada rombongan anak pramuka yang tersesat dan ditemukan kembali setelah 4 hari.
Namun saya tetap akan merekomendasikan Lembah Tengkorak sebagai satu-satunya tempat healing terbaik di Bandung Timur yang sangat worth it!
Yuk ah ke Lembah Tengkorak!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H