Mohon tunggu...
Guenevere Gunadi
Guenevere Gunadi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi saya membaca novel, bermain piano, membuat puzzle.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Miss Book

15 November 2022   14:16 Diperbarui: 15 November 2022   14:31 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namanya Ashelmi atau Shelmi. Ia anak yang suka membaca buku. Entah itu buku KKPK, novel anak, pelajaran, sejarah, pengetahuan, majalah anak, buku cerita, atau dongeng. Di sekolahmya ia dijuluki Miss book. Selain hobi membaca, Shelmi itu baik, cantik, pintar, rendah hati, hemat lagi. Jika ada temannya kesusahan mengerjakan tugas, pasti Shelmi selalu membantu cara menyelesaikannya. Shelmi memang mempunyai banyak teman. Ada 3 orang sahabat setia, yaitu Saviara, Rauna, dan Havida. Mereka senang bisa bersahabat dengan Shelmi karena anaknya asyik.

Di  suatu pagi yang cerah sebelum berangkat ke sekolah, Shelmi bersama tiga sahabatnya selalu berangkat bersama-sama ke sekolah. Mereka bersekolah di SMP Cinta Kasih yang adalah sekolah swasta di DKI Jakarta. Mereka berjalan di lorong yang memanjang dan di sana banyak siswa lain yang menunggu bel masuk sekolah berbunyi. Sesampainya di kelas, Mirana yang adalah teman sekelas Shelmi yang selalu membenci Shelmi karena ia iri akan kecerdasan yang dimiliki Shelmi langsung melontarkan kata-kata yang pedas yang ditujukan pada Shelmi. “Dasar penakut, ke sekolah saja harus berempat,” sindir Mirana yang selalu mengkritik Shelmi setiap saat, tidak satu detik pun Mirana tidak mengatakan kata-kata pedas. Saviara langsung berdiri dan membela Shelmi mati-matian seolah-olah dia tidak mau sahabatnya disudutkan karena sesuatu yang tidak benar.

Jason sang ketua kelas yang berparas paling tampan, pintar, baik hati, tinggi yang selalu dikejar-kejar seluruh siswi di SMP Cinta Kasih mulai dari adik kelas hingga kakak kelas. Pokoknya tidak ada yang tidak menyukai Jason, hingga seorang Shelmi yang dikenal dengan kutu buku yang selalu bersama buku dan tidak pernah melihat laki-laki pun terkecoh dengan ketampanan dan kebaikan Jason. Ketika Jason melangkah masuk ke kelas dengan seragam rapi yang seperti baru disetrika, rambut yang tertata, sepatu hitam, tas Nike yang berwarna kuning stabilo yang menggantung di punggungnya, di waktu itu juga perkelahian antara Mirana dan sahabat-sahabat Shelmi mendadak surut. Mirana langsung berlagak seolah-olah tidak terjadi apa-apa, dia tidak membully Shelmi. Jason berjalan menuju meja Shelmi yang sedang membaca buku sains kali ini. Jason menyapa Shelmi dengan senyuman yang meluluhkan hati para siswi di kelasnya.

Pelajaran pun dimulai, Pak Hendi mengumumkan akan diadakan ulangan harian IPA dua hari lagi dan tugas menyelidiki serangga berkaki delapan yang sudah diberikan dua hari yang lalu akan dikumpulkan saat ulangan. Shelmi sekelas terkejut akan tugas dadakan yang akan dikumpulkan dua hari lagi sedangkan mereka semua belum mengerjakan karena susah mencari laba-laba ataupun kalajengking. Sepulang sekolah Shelmi dan sahabatnya memutuskan untuk pergi ke museum serangga di Taman Mini Indonesia Indah. Shelmi berjalan dengan membaca buku IPA barangkali dia dapat menyicil sambil berjalan karena jaraknya cukup jauh. Saviara tidak dapat ikut serta karena janji yang dia buat untuk pergi ke toko buku bersama Jason. Saviara tidak akan melewatkan kesempatan bagus itu. Ia lebih baik lalai tugas daripada melihat Jason kecewa akan janji yang tidak ditepati. Shelmi dan kawan-kawan mengunjungi museum bagian laboratorium, mereka berpikir barangkali ada seekor laba-laba yang belum dibekukan. Benar saja, ada banyak macam serangga yang belum dibekukan di laboratorium tersebut. Mereka mengambil masing-masing satu jenis serangga tersebut. Shelmi tak lupa untuk membawakan Saviara seekor serangga untuk penelitiannya.

Di rumah Shelmi, semua teman-temannya sibuk membelah, memperhatikan, dll. Terkecuali Saviara, dia masih belum datang untuk mengerjakan tugasnya. “Saviara ke mana sih? Sampai jam segini masih belum pulang. Sibuk pacaran saja,” celetuk Rauna yang dari tadi menunggu kepulangan Saviara. “Bagaimana kalau kita kerjakan tugasnya bersama? Kan akan lebih cepat selesai,” usul Shelmi yang baik hati. Semua temannya langsung menolaknya karena mereka sendiri sudah lelah dengan tugas sendiri belum lagi harus mengerjakan tugas Saviara yang orangnya pun tidak peduli akan tugasnya sendiri. Shelmi memaksa teman-temannya untuk membantunya mengerjakan tugas Saviara tetapi teman-temannya bersikeras untuk tidak membantunya dan mereka memutuskan untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Shelmi memutuskan untuk mengerjakan tugas Saviara. Ia mengerjakan tugasnya hingga larut malam karena kepribadiannya yang baik dan murah hati. Shelmi sendiri juga belum belajar untuk ulangan besok karena terlalu sibuk mengerjakan tugasnya dan tugas Saviara. Saviara sendiri belum memberi kabar pada Shelmi. Saviara langsung pulang dan tidur karena kelelahan berjalan mengelilingi Jakarta seharian bersama Jason.

Seperti biasa, Shelmi dan teman-teman berangkat ke sekolah bersama-sama. Saviara merasa bersalah ketika bertemu teman-temannya karena ia tidak menepati janji untuk mengerjakan tugasnya bersama. Ia juga panik karena hanya dia yang belum mengerjakan tugas penelitiannya. Shelmi langsung memberikan tugas Saviara yang telah ia kerjakan semalaman untuknya. “Wah, tugas untukku rapi sekali, lengkap juga. Terima kasih banyak ya, Shelmi! Kamu memang sahabat terbaik,” kata Saviara memuji Shelmi. Shelmi mengatakan bahwa tugas Saviara dikerjakan bersama-sama dengan temannya yang lain sehingga Saviara tidak perlu terlalu berterima kasih pada Shelmi.

Pak Hendi memasuki kelas dan memulai pelajaran dengan pengumpulan tugas penelitian yang sudah diberikan sebelum memulai ulangannya. Semua murid langsung mengumpulkan tugasnya termasuk Saviara mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan Shelmi. Ulangan pun dimulai. Pak Hendi mulai membagikan lembar jawabannya. Semua murid langsung mengerjakan soal ulangan dengan cermat. Shelmi yang belum sempat belajar semalam pun hanya bisa mengandalkan ingatan tentang penjelasan Pak Hendi minggu lalu. Sepulang sekolah, Jason mengajak  Shelmi untuk pergi jalan sekalian ada beberapa buku yang hendak ia tanyakan. Shelmi pun setuju dan ia lekas pulang untuk bersiap-siap. Saviara mendengar hal tersebut dan mencari cara agar Shelmi tidak jadi pergi bersama Jason. Saviara berjalan perlahan-lahan seperti sedang mencuri sesuatu. Ia berjalan masuk ke rumah Shelmi tanpa ada yang mengetahuinya. Rupanya ia pergi ke kamar mandi untuk membuka kran air wastafel yang akan membuat rumah Shelmi kebanjiran. Kebaikan Shelmi yang sudah membuatkan tugasnya dibalas begitu saja hanya karena seorang laki-laki seperti peribahasa air susu dibalas dengan air tuba.

Sepulangnya di rumah, Shelmi terkejut setengah mati mengetahui kran di wastafelnya mengalir air terus-menerus hingga membuat rumahnya banjir. Ia langsung berlari menyelamatkan beberapa buku yang belum basah dan sebagian besar buku miliknya sudah basah. Dengan terpaksa ia membatalkan janji dengan Jason karena harus membereskan rumahnya yang kebanjiran. Saviara menghampiri rumah Jason untuk mengajaknya pergi makan bersama karena ia sangat yakin bahwa Jason tidak akan pergi bersama Shelmi. Ternyata Jason sudah pergi menghampiri rumah Shelmi dan membantunya membereskan rumahnya yang kebanjiran. Di luar dugaan sekali. Rumah Shelmi yang tergenang air dimana-mana, yang membuat baju-baju di lemarinya kebasahan, tempat sampah yang tumpah isinya, kasurnya yang hampir kebasahan, sebagian besar barangnya sudah basah semua. Shelmi membereskan rumahnya dibantu Jason. Setelah selesai, Jason memutuskan untuk bertanya tentang buku yang ingin ia ketahui. Saviara sangat marah dan langsung menghampiri Shelmi dan Jason. “Shelmi, kamu ini benar-benar teman makan teman. Tega-teganya kamu berduaan sama Jason sementara Jason sudah menjadi pacar aku,” teriak Saviara. Jason langsung memjelaskan bahwa mereka tidak ada hubungan apa-apa dan hanya kesalahpahaman. Saviara yang terus menyudutkan Shelmi yang membuat Jason marah kepadanya.

Keesokan harinya di sekolah, ketika Shelmi, Rauna, dan Havida tiba di kelas. Tidak ada yang menyangka jika Saviara ternyata jadi berteman dekat dengan Mirana dan mereka sama-sama menyudutkan Shelmi dengan kata pedas yang dilontarkannya. Mereka membongkar loker Shelmi dan membuang semua bukunya ke tempat sampah. Rauna dan Havida yang tidak terima temannya diperlakukan seperti itu langsung membela Shelmi. Pertengkaran keduanya mendadak berhenti dengan kedatangan Pak Hendi. Pak Hendi membagikan hasil ulangan kemarin dan ternyata Shelmi mendapatkan nilai 50 karena ia tidak belajar dan Saviara mendapat 45 karena ia sibuk pergi dengan Jason dan tidak belajar. Setelah Pak Hendi keluar dari kelas, pertengkaran dimulai lagi. Saviara melihat lembar jawaban Shelmi dan mendapatkan angka 50 langsung membully Shelmi. Saviara seharusnya bercermin dan melihat nilainya apakah sudah sempurna.

Sekolah SMP Cinta Kasih mengadakan kegiatan camping di puncak dalam rangka hari Lingkungan Hidup. Rauna, Havida, serta teman-teman sekelas sangat tidak menginginkan kegiatan ini karena menurut mereka kegiatan ini sangat menyiksa dan tidak menyenangkan sama sekali.

Hari Lingkungan Hidup pun tiba, semua siswa sudah bersiap-siap dari sejak matahari belum memperlihatkan dirinya. Mereka langsung berkumpul di lapangan sekolah yang masih tertutup kabut tipis yang membuat udara dingin. Mereka berangkat dan di perjalanan selama kurang kebih 3 jam menuju puncak. Selama di perjalanan Shelmi membaca buku dan semua temannya tertidur. Matahari yang baru menyapa. Pohon-pohon yang berdiri mengelilingi. Tetesan embun pagi hari. Mereka berjalan kaki masuk ke tempat camping. Kegiatan pertama yang akan dilakukan adalah mencari kayu bakar. Mereka semua dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing kelompoknya terdiri dari 3 orang. Shelmi, Rauna, dan Nadiva sekelompok. Saviara, Mirana, dan seorang temannya sekelompok. Ketika sedang mencari kayu bakar, Shelmi dengan sengaja didorong Saviara. Untungnya Shelmi tidak jatuh ke jurang, Shelmi hanya terkilir. Tanah yang licin dikarenakan turun hujan semalam yang membuat harus lebih berwaspada. Rauna dan Nadiva membawa Shelmi ke pos camping untuk diobati. Jason yang melihat kejadian tersebut langsung menghampiri Shelmi dan memastikan kondisi Shelmi. Jason mengobati luka di kaki Shelmi sekaligus membuat Saviara marah.

Di malam hari ketika acara api unggun diadakan, ada pengumuman bahwa akan diadakan lomba mencari pita di hutan. Mengetahui hal tersebut, Saviara berpikir jika ia memenangkan perlombaan tersebut, Jason akan bangga dan bahagia sehingga ia memutuskan untuk masuk ke hutan di malam hari sebelum perlombaan besok pagi dimulai. Ia masuk ke dalam hutan yang gelap, tidak ada satu orang pun, ia berjalan dengan membawa sebuah penerang yang hampir padam karena lupa diganti baterainya.

Mirana berlari menghampiri pos guru-guru menginap. Ia mengatakan bahwa Saviara masuk ke hutan sendirian dan tersesat. Mendengar hal tersebut, Shelmi yang sedang diobati oleh Jason langsung beranjak dan mencari Saviara dengan kondisi kakinya yang sakit sebelah. Ia tak lupa membawa buku cara penyelamatan orang tersesat yang adalah buku pemberian Saviara. Shelmi berjalan tertatih-tatih sambil berteriak mencari Saviara. Saviara mendengar suara Shelmi dan hendak mencari sumber suaranya.

Shelmi melihat Saviara dari kejauhan dan langsung berlari menghampirinya dengan melupakan kondisi kakinya yang sakit dan langsung memeluk sahabatnya yang hilang. Saviara merasa bersalah melihat Shelmi yang masih mengkhawatirkan dirinya sementara Saviara selalu berlaku jahat kepadanya. Rauna dan Nadiva menyusul Shelmi dan menjelaskan kepada Saviara kalau semua ini hanya kesalahpahaman. Shelmi tidak pernah menyukai ataupun hendak merebut Jason. Shelmi hanya bersahabat dengan Jason. Mereka juga menjelaskan bahwa Shelmi yang mengerjakan seluruh tugas laba-laba milik Saviara meskipun Rauna dan Nadiva sudah menolak untuk membantu mengerjakannya sampai-sampai ia tidak belajar dan mendapat nilai 50 untuk pertama kalinya. Saviara merasa sangat bersalah dan ia tidak tahu lagi harus meminta maaf dengan cara apa. Shelmi yang baik hati langsung memaafkan Saviara dan mereka semua kembali bersahabat seperti sedia kala. Akhirnya Shelmi dapat hidup dengan bahagia bersama teman-temannya dan ia dapat kembali membaca buku karena tidak ada masalah yang mengganggunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun