Kalau mau saya runut satu persatu tentunya masih banyak. Skandal E-KTP yang 'konyol'nya diduga melibatkan calon kepala daerah yang akan bersaing di tahun ini pun juga belum kunjung usai.Â
Sang calon masih saja melenggang bebas berkampanye tuh. Elektabilitasnya malahan masih terbilang bagus. Dasar sinting! Mau jadi apa negara kita kalau calon pemimpinnya terindikasi kasus korupsi.Â
Yang lebih parah dari fenomena #HoaxYangMembangun yang sedang di bangun oleh KPK adalah, adanya beberapa tersangka kasus korupsi yang masih belum di proses (baca; di tahan).Â
Sebut saja kasus dugaan suap pembelian mesin pesawat dari Rolls Royce Inggris, yang melibatkan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar.Â
Statusnya sudah dinyatakan TERSANGKA, namun yang bersangkutan masih melenggang bebas. Mungkin, saat tulisan ini dibuat, yang bersangkutan sedang tertawa lepas sambil mencengkram microphone dalam sebuab ruang karaoke. Menertawakan betapa mudahnya kasus hukum di'permain'kan di Indonesia.Â
Jangan lupakan juga kasus Pelindo II. KPK telah jelas-jelas menetapkan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, RJ Lino sebagai tersangka.Â
Penetapan ini terkait kasus dugaan korupsi pengadaan Quay Container Crane di Pelindo II tahun anggaran 2010. Dua tahun sudah KPK menangani kasus ini, apakah tersangkanya sudah di tahan? Jawabannya adalah...Â
Kalau RJ Lino, sang tersangka korupsi di tubuh Pelindo II sudah di tahan, tentunya tidak akan saya sebutkan dalam tulisan ini. Dan pliss, jangan tanya sama saya kenapa bisa begini begitu. Karena jawaban saya palingan; "beginilah kondisi penegakan hukum di Indonesia".Â
Saya bukan ingin nyinyir lho yaa. Karena tujuan tulisan ini hanya ingin mengingatkan kembali kepada masyarakat, betapa kita masih mudahnya terlena oleh narasi-narasi #HoaxYangMembangun yang didengungkan oleh KPK.Â
Betapa mudahnya kita sebagai warga negara Indonesia teralihkan oleh hal-hal yang bersifat praktis semata, sementara begitu banyak aset-aset milik negara yang bertebaran raib di luar sana.Â
Semoga kita semua dapat selalu menjadi warga negara yang tercerahkan. Amin!Â