“Gue harus gimana lagi supaya lo bisa welcome sama gue?” Danu mengirimkan SMS kepada Ayu, orang yang dari dulu ia cintai.
SMS itu terkirim, Danu pun menunggu Ayu membalas SMS-nya itu. Namun setelah beberapa saat menunggu, SMS balasan dari Ayu tidak kunjung masuk.
Jarang memang Ayu membalas SMS Danu kalau bukan karena hal yang penting seperti PR sekolah, ulangan harian, dan pengumuman sekolah lainnya. Sudah berkali-kali Ayu menolak Danu bahkan dengan cara yang kasar, tapi tetap saja Danu bersikeras mengejar dan terus bertahan demi Ayu.
Danu mengetahui kalau Ayu menaruh hati kepada Rasya, si kutu buku yang sangat digemari para wanita. Hampir semua pelajar perempuan sangat menyukai Rasya. Baik gaya berpakaian, cara berjalan, cara menatap dan semua yang melengkapi diri seorang “Rasya Harto Ksatria” disukai banyak pelajar perempuan.
Rasya adalah sahabat Danu. Danu mengerti mengapa Ayu menyukai Rasya ketimbang dia. Rasya memiliki kepribadian yang baik dan tidak aneh di sekolah. Terlebih dia sangat pintar, siapa guru yang tidak menyukainya? Hampir semua guru tahu tentangnya
Walau begitu, Rasya tidak pernah ada fikiran untuk berpacaran. Dia hanya fokus pada pelajaran dan cita-cita yang akan ia capai kelak nanti. Ia ingin menjadi seorang ilmuwan.
“Yu, lo kenapa sih gak pernah bales sms gue?” Danu bertanya saat di kelas.
“Gue kan udah nolak lo, kenapa lo masih sms juga? Ya salah lo lah!” teriak Ayu yang mengagetkan semua temannya di kelas.
“Masa lo gak mau kasih gue kesempatan buat ngisi hati lo?” tanya Danu.
“Ya nggak lah, gue mau fokus belajar!” ucapnya sambil melihat Rasya yang sedang asyik membaca buku.
Danu mengerti dengan gelagat Ayu yang menyukai Rasya.
“Alah, bilang aja lo suka sama Rasya! Ya kan?” tanya Danu.
Pertanyaan Danu membuat Rasya menutup bukunya dan mendengarkan perselisihan mereka berdua. Melihat Rasya yang sepertinya kaget dengan pertanyaan Danu membuat Ayu menjadi salah tingkah.
“Apaan sih lo? Gue cuma kagum kali sama dia. Jarang ada cowok kaya dia yang pinter dan perfect dalam segala hal,” jelas Ayu menampik pertanyaan Danu.
Merasa suasana tidak enak, Rasya pun akhirnya keluar kelas dan melanjutkan membaca buku. Dia tidak ingin merusak hubungan persahabatannya dengan Danu.
Sehabis pulang sekolah, Rasya mengajak Danu untuk pergi dengan tujuan melupakan sosok Ayu dalam pikiran Danu walaupun hanya sesaat.
“Maaf ya, gara-gara gue lo jadi ditolak terus sama Ayu,” Rasya merasa tidak enak.
“Gapapa kali, itu bukan salah lo. Salah gue juga mungkin gue kurang baik dan belum pantas buat dia. Kok lo tiba-tiba ngomongin masalah ini? Padahal kan lo ga pernah pusing dengan masalah gue sama Ayu?” tanya Danu.
“Nggak, gue cuma nggak enak aja sama lo. Abisnya setiap lo berantem sama dia, gue selalu kena. Gue kan nggak pernah ngobrol sama dia. Gue tau lo suka sama dia, makanya gue mau jaga persahabatan kita Dan,” ujar Rasya.
“Thanks ya Ras, lo emang sahabat gue yang paling baik.”
“Sama-sama Dan,” jawab Rasya seraya tersenyum.