Mohon tunggu...
Gubuk Literasi SMAIS
Gubuk Literasi SMAIS Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas Literasi SMA Islam Sabilillah Malang

Kumpulan siswa-siswi melek baca-tulis di SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren. Berdiri sejak 1 Agustus 2018 dan telah meretaskan 80 buku solo maupun antologi ber-ISBN.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Mati Lampu

6 Mei 2024   14:13 Diperbarui: 6 Mei 2024   14:13 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis: Naura Navisah

Kelas: X 2B

------------------

Rasa lelah dan ngantuk yang dirasakan bia setelah ia saat pulang kerja kelompok di rumah arka."Baru beberapa hari masuk sekolah udah ada kerja kelompok aja si" ucap bia sambil melempar seragam yang ia kenakan tadi ke dalam bak baju kotor. "bia kamu itu cewe apa cowo si, kebiasaan banget jadi cewe grusak grusuk, anggun dikit gitu lo kaya adekmu" ucap bunda lili mengomeli bia sambil mengiris kentang di dapur."bunda yang salah itu adek bukan aku, adek kan cowo kenapa dia yang jadi anggun" ucap bia sambil berlari menaiki tangga. "bruk". Terdengar seperti guncangan gempa yang melanda rumah bunda lili. "bundaaa ada gempa yaa" ucap bagas, adek laki laki bia. "heh bisa biasanya kamu bilang suara jatuh ku kayak gempa, awas kamu" ucap bia meneriaki bagas dengan suara yang lantang. "iiii bundaa aku takut ada jerapah dating" ucap bagas sambil berlari menuju bunda. Bunda sudah menyiapkan sebuah tudung saji untuk menghindari dari anak anak nya yang sedang bertengkar. Bia mengambil sebuah adonan adonan donat yang sedang bunda buat untuk dicolekkan di wajah bagas. Bagas yang sudah tau niat jahat kakaknya itu, ia segera berlindung dibalik bunda. Bunda juga berlindung dibalik tudung saji.

Terdengar suara mobil yang terparkir di garasi rumah bia. "haloo keluarga, papa pulang" ucap papa yang membuka pintu rumah. "lo apa ini, adek mau jadi tentara kah? Kok di mukanya banyak loreng loreng gitu" ucap papa aryo sambil tertawa melihat kelakuan istri dan kedua anaknya itu. Papa aryo langsung menghampiri mereka dan mengambil adonan tepung donat lalu mencolekkannya pada wajahnya sendiri dan ikut bermain perang perangan Bersama istri dan anaknya itu. "iihhh papaa kok tiba tiba ikut sihh, kan ini perang ku sama kakak" ucap bagas dengan wajah yang cemberut. "loh kan papa juga mau ikut perang perangan juga" ucap papa sambil berpura pura menembak sang istri. "iya ih papa ini kayak anak kecil aja" ucap mama sambil membersihkan wajah suaminya itu. "loh ini bunda juga ikut mainan, papa juga mau ikut dong" ucap papa dengan menunjukkan wajah cemberut seperti anak kecil. Bia dan bagas yang melihat kedua orang tuanya tu merasa sedikit geli.

Tiba tiba peperangan antar kakak beradik ini serta orang tua nya berakhir, karena bunda dan papa nya yang romantis. Bia dan bagas langsung pergi menuju kamar masing masing dan mengunci kamarnya. "adekk, nanti kalua donat nya udah jadi, adek yang makan pertama yaa" ucap bunda sambil membersihkan adonan yang tumpah tumpah akibat anak dan suami nya itu. "siap bundaa" ucap bagas dengan suara cewe nya yang teriak dari arah kamarnya. "loh papa ga disuru nyoba pertama bun?" ucap sang suami kepada istrinya. "iya nanti sebelum adek papa dulu dehh" ucap bunda sambil memberikan senyuman manis.

Bia dan bagas sedang sibuk dengan dunianya masing masing. Bia selalu menonton drakor sedangkan bagas selalu bermain game online Bersama teman sekolahnya. Meskipun bagas berperilaku seperti cewe, tetapi ia memiliki banyak teman di sekolahnya. Tak jarang pula ia dikagumi oleh para Wanita di sekolahnya karena memiliki paras yang ganteng. "ganteng ganteng tapi mau aja dibodohi" ucap bia yang selalu menggerutu saat menonton drakor. "Ting" satu notif yang muncul dari wa nya yang membuat bia memberhentikan menonton drakornya dan membuka aplikasi hijau itu. "hah kerja kelompok lagi" ucap bia sambil memasang muka sebel. Bia langsung menutup apikasi hijau itu dan melanjutkan menonton drakornya Kembali.

Bagas yang apabila bermain game maka tidak bisa diganggu tiba tiba lampu rumah mati. "aaaaaaa" terdengar suara teriakan dari kamar bia dan bagas. Bagas yang memiliki sifat kecentilan mengeluarkan suara cewe. "kakakk jangan tinggalin aku sendiri" teriak bagas kepada bia sambil berlari kecil. "alay" satu kata yang terucap dari mulut bia. Bia dan bagas berlari menuruni tangga dengan perlahan karena mati lampu dan mereka tidak bisa melihat apa apa. Bunda yang sedang menggoreng donat dibawah langsung mencari senter yang berada di atas lemari. "sini papa ambilin bun" ucap papa sambil menggambilkan senter di atas lemari.

Bia mengecek keluar rumah apakah semua rumah yang mati lampu atau hanya rumah dia yang mati lampu. "kak semua mati lampu?" tanya bagas kepada bia. "iya semua, diluar gelap banget" ucap bia sambil menutup pintu Kembali. Bia langsung membuka wa dan membuka grup kelas. Di grup kelas ternyata sudah ramai tentang mati lampu di rumah masing masing. Ternyata tidak hanya rumah bia saja yang mati lampu, melainkan beberapa rumah teman kelasnya juga mati lampu. "jangan lupa besok kerja kelompok ya guys" terlihat satu bubble chat di grup dari sang ketua kelas. "lagi bahas mati lampu gini bisa bisanya masih bisa bahas kerja kelompok, ketua keas gajelas" ucap bia sambil menggerutu. "kakak belikan bunda gula di toko bu dahlia" ucap bunda sambil memberikan uang kepada bia. Bia langsung pergi menuju toko bu dahlia sambil berlari karena gelap.

Saat bia menuju pulang ke rumah, ia melihat sebuah uang yang nominalnya cukup besar. "hah serratus ribu" ucap bia sambil mengambil uang tersebut. "HAYOO MAU NYURI YA, WAH INI BIA ANAK KELAS SEBELAH" ucap suara laki laki dari arah belakang bia sambil menyodorkan senter kea rah mata bia. "hah apasi aku Cuma mau ngamanin uang ini" ucap bia sambil memberikan wajah yang judes. "alaahh gausa bohong kau bia, aku tau kau ingin nyuri uang ini" ucap suara seorang laki laki berlogat papua dari arah yang berbeda. Bia dan dua orang laki laki itu berdebat dan pada akhirnya "prank, btw kita Cuma mau social experiment" ucap salah seorang laki laki tersebut. "iya bia, kit aini Cuma nge prank saja" ucap dari seorang laki laki berlogat papua tadi. "duh kalian ini buang buang waktu saja" ucap bia sambil berjalan ke arah rumah.

Terdengar suara Langkah laki laki yang mengikuti bia menuju arah pulang, bia yang aslinya penakut berusaha menoleh ke arah belakang dan bia menemukan dua orang laki laki tadi yang mengikutinya, "kalian ngapain si ngikutin aku?" ucap bia sambil meninggikan suaranya. "hehe gapapa gabut aja lagi mati lampu di rumah" ucap laki laki berlogat papua tadi. "boleh ngga kita numpang di rumah mu bi?" tanya salah seorang laki laki itu. "duh kalian ini gajelas, yaudah sini masuk, tadi bundaku buat donat kentang" ucap bia sambil membukakan pagar rumahnya untuk dua laki laki itu. "terimakasih bia" ucap laki laki berlogat papua itu dengan muka senangnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun